Menu

Tren Tiktok Minum “Air Garam” Biar Langsing secara Instan Tuai Kecaman, Ahli Paparkan Bahayanya Bagi Usus

17 November 2022 18:40 WIB

Garam Laut (Unsplash/Jason Tuinstra)

HerStory, Jakarta —

Media sosial kini menjadi tempat bagi banyak orang untuk menuangkan keseharian serta aktivitasnya. Gak jarang apa yang dilakukan seseorang menjadi tren baru yang membuat netizen mengikuti tanpa mencari tahu lebih dalam mengenai hal yang sedang ramai tersebut.

Beauty, sesuatu yang ramai belum tentu berujung baik bagi setiap orang, lho. Seperti yang belum lama ini tren yaitu mengonsumsi Salt Water Flush atau air dengan campuran garam.

Salt Water Flush merupakan sebuah tren kesehatan usus yang tagarnya sudah mendapatkan lebih dari 11,3 Juta views. Tren ini bertujuan untuk membersihkan kotoran di perut dan dapat menurunkan berat badan dengan cepat.

Salah seorang pengguna TikTok, Olivia Hedlund yang mengklaim sebagai praktisi terapi nutrisi fungsional menjelaskan bahwa tren ini hanya memerlukan sebotol besar air mineral dan dua sendok teh garam berkualitas. Setelahnya campur kedua bahan ini dan minum. Tunggu 30 menit hingga cairan ini bereaksi.

Olivia juga menyarankan para pengikutnya untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai tren ini dan bahwa saran ini mungkin gak cocok bagi semua orang. Gak sedikit netizen yang kemudian tertarik untuk mencoba tren ini.

Menanggapi informasi yang beredar tersebut, seorang ahli diet, Abbey Sharp menjelaskan bahwa nakes profesional yang sebaiknya memberikan saran itu pun diperlukan pemeriksaan kondisi tubuh terlebih dahulu.

Terlebih air asin bisa sangat berbahaya bagi tubuh. Apalagi jumlah garam yang direkomendasikan pun setara dengan total garam yang harus dikonsumsi dalam satu hari.

"Hilangnya natrium dan cairan dengan cepat dapat meningkatkan resiko dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Itu tentunya harus dihindari terutama bila ada kondisi medis tertentu," ungkap Abbey dilansir dari New York Post.

Berdasarkan hasil penelitian Salt Water Flush dapat menimbulkan ketidakseimbangan mikrobioma di usus yang dapat menyebabkan peningkatan resiko gangguan usus. Ia menyarankan untuk melakukan konsultasi kepada ahli sebelum mengikuti tren yang dipopulerkan oleh Olivia Hedlund.

Artikel Pilihan