Menu

Donald Trump Tak Terima Kekalahan dalam Pemilu, Michelle Obama Beri Pesan Menohok!

17 November 2020 17:00 WIB

Barack dan Michelle Obama. (Kumparan.com/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Setelah beberapa minggu pemilihan presiden negara Amerika Serikat lewat dengan hasil akhir Joe Biden yang akan menggantikan posisi Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat selanjutnya, Donald Trump masih terlihat belum menerima kekalahannya pada pemilu tahun ini.

Melalui akun media sosial Twitter miliknya, Donald terlihat memberikan sebuah cuitan yang mengatakan bahwa dirinya memenangkan pemilu tersebut. Melihat sikap yang diberikan oleh Trump, mantan ibu Negara Michelle Obama memberi tahu kepada pria berusia 74 tahun dan juga para pendukungnya untuk bertindak seperti orang dewasa.

Selain itu, Michelle juga mengatakan bahwa Trump harus menghormati proses pemilihan untuk memastikan transisi kekuasaan yang berjalan mulus. Michelle juga sempat mengatakan bahwa dirinya sempat merasa berat untuk menyerahkan posisi sang suami, Barack Obama kepada Trump pada pemilu lima tahun yang lalu setelah Trump menyebarkan kebohongan rasis mengenai suaminya.

Dalam postingan Instagram 16 November, Michelle membagikan foto dirinya dan Barack berjalan bergandengan tangan untuk terbang keluar dari Washington DC setelah pelantikan Trump pada Januari 2017. Di dalam unggahan tersebut Michelle menuliskan sebuah pesan penting,

“Minggu ini, saya telah banyak merenungkan keberadaan saya empat tahun lalu. Hillary Clinton baru saja mengalami kerugian besar dengan selisih yang jauh lebih dekat daripada yang kita lihat tahun ini. Saya terluka dan kecewa - tetapi suara telah dihitung dan Donald Trump menang. Orang-orang Amerika telah berbicara. Dan salah satu tanggung jawab besar presidensi adalah mendengarkan ketika mereka melakukannya,”

“Jadi, saya dan suami saya menginstruksikan staf kami untuk melakukan apa yang telah dilakukan George dan Laura Bush untuk kami: menjalankan transisi kekuasaan yang penuh hormat dan tanpa hambatan - salah satu ciri demokrasi Amerika,” kenang Michelle.

"Kami mengundang orang-orang dari tim presiden terpilih ke kantor kami dan menyiapkan memo terperinci untuk mereka, menawarkan apa yang telah kami pelajari selama delapan tahun terakhir,"

Secara terang-terangan, Michelle Obama mengatakan bahwa dirinya merasa berat untuk melakukan hal tersebut.

“Saya harus jujur dan mengatakan bahwa semua ini tidak mudah bagi saya. Donald Trump telah menyebarkan kebohongan rasis tentang suamiku yang telah membahayakan keluargaku. Itu bukanlah sesuatu yang siap saya maafkan, ” tulisnya.

“Tapi saya tahu bahwa, demi negara kita, saya harus menemukan kekuatan dan kedewasaan untuk mengesampingkan amarah saya. Jadi saya menyambut Melania Trump di Gedung Putih dan berbicara dengannya tentang pengalaman saya, menjawab setiap pertanyaan yang dia miliki - mulai dari pengawasan yang meningkat saat menjadi Ibu Negara hingga bagaimana rasanya membesarkan anak-anak di Gedung Putih,”

Selanjutnya Michelle mengatakan bahwa rasa cinta yang besar kepada negarnya tersebut mengharuskan dirinya untuk tetap menghormati hasil pemilu bahkan meski mereka enggak menyukai hasil yang ada atau berharap hasil yang berbeda. 

“Ini bukan permainan,” Michelle memperingatkan. 

“Jadi saya ingin mendesak semua orang Amerika, terutama para pemimpin negara kita, terlepas dari partainya, untuk menghormati proses pemilihan dan melakukan bagian Anda untuk mendorong transisi kekuasaan yang mulus, seperti yang telah dilakukan oleh presiden yang sedang duduk sepanjang sejarah kita.”

Sejauh ini Trump tidak hanya menolak untuk mengakui pemilihan, dalam cuitannya pada 16 November dia menyatakan dirinya sebagai pemenang, sembilan hari setelah Biden melewati 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk mengamankan kemenangan.

Artikel Pilihan