Menu

Sarat Pesan Moral, Film Terbaru Gina S. Noer 'LIKE & SHARE' Soroti Realita Kekerasan Seksual pada Remaja Zaman Now, Seperti Apa?

30 November 2022 08:48 WIB

Gala Premiere LIKE & Share di di Epicentrum XXI, Jakarta, Selasa (29/11/2022) malam. (Riana/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, rumah produksi Starvision dan Wahana Kreator kembali melakukan kolaborasi ketiga dengan merilis film LIKE & SHARE. Setelah sukses dengan Debut Film Dua Garis Biru, kali ini Gina S. Noer juga didapuk sebagai penulis skenario, sutradara, dan bersama Chand Parwez Servia sebagai produser.

Film LIKE & SHARE ini telah tayang di Gala Premiere Jakarta pada Selasa (29/11/2022) malam di Epicentrum XXI setelah sebelumnya hadir dalam bentuk pemutaran khusus dan nonton bareng bersama dengan khalayak dan komunitas di kota Bogor, Bandung, Semarang dan Yogyakarta.

Film ini pun terpilih untuk berkompetisi dan masuk dalam kategori Main Competition di Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-17, pemutaran khusus di Yogyakarta berlangsung selama 2 hari dari tanggal 27 hingga 28 November 2022.

Sang Produser  film, Chand Parwez Servia, menuturkan bahwa kehadiran Gina S. Noer sebagai penulis skenario sekaligus sutradara perempuan, memberi Starvision ruang untuk mengangkat isu-isu tentang perempuan bersama Wahana Kreator. 

Pasalnya, kata dia, sejak menulis dan berperan sebagai sutradara Dua Garis Biru (2019), Gina telah berhasil membuat karya jujur, dan terbukti membuka ruang diskusi hal-hal tabu agar dibicarakan dalam keluarga. 

“Kami sepakat untuk membuat karya penting yang dekat tapi sering terabaikan. Kegelisahan saya sebagai seorang ayah dengan 4 anak perempuan yang 3 diantaranya remaja, bisa disuarakan dengan baik oleh Mbak Gina. Ketika LIKE & SHARE premisnya disampaikan, saya langsung suka karena yakin isu yang diusungnya penting dijadikan tontonan asik yang menarik,” tutur Chand Parwez, saat ditemui di Gala Premiere LIKE & Share di di Epicentrum XXI, Jakarta, Selasa (29/11/2022) malam.

Ia melanjutkan,  film ini membahas tentang trauma kekerasan seksual secara mendalam. Meski begitu, film ini tak ditujukan untuk membuka kembali trauma korban atau penyintas yang belum pulih.

“Karena itulah, setelah berdiskusi dengan berbagai pihak, kami memutuskan bahwa film akan menampilkan Peringatan Menonton di awal film,” imbuh Chand Parwez.

Chand Parwez menuturkan, dalam proses pembuatan film ini, pihaknya dan Gina S. Noer terus berdiskusi untuk menajamkan "suara" yang hendak disampaikan lewat LIKE & SHARE ini. Menurutnya, proses produksi film pun melibatkan beberapa tenaga profesional seperti Psikolog yang melakukan pendampingan kepada pemain selama proses produksi berlangsung.

“Juga ada Intimacy Coach untuk dapat menciptakan ruang produksi yang aman bagi semua pihak, sampai dengan LBH Apik sebagai lembaga hukum yang membantu kami untuk memahami isu kekerasan yang diangkat dalam film ini dengan lebih baik, serta sampai akhirnya dapat berkolaborasi dengan gerakan dari rekan-rekan di Kawan Puan dan Kitabisa dengan melakukan campaign #Kami Bersamamu untuk membantu korban yang mengalami Kekerasan Seksual terhadap perempuan,” papar Chand Parwez.

Ia pun lantas mengatakan bahwa film LIKE & SHARE ini menawarkan karya kebaruan yang dibutuhkan oleh penonton yang pasca-pandemi berubah serta dilengkapi dengan estamble casts yang luar biasa, dan juga tim produksi pilihan. 

“Pasca produksi yang panjang berjalan seru, semuanya menjadi orkestrasi indah wujudkan LIKE & SHARE sebagai film keluarga yang penting. Jadi saya pikir, sdah saatnya kita melihat, mendengar dan merasakan hal-hal yang selama ini terjadi, dan mari tumbuhkan lebih dari empati tetapi sikap tegas, bahwa #KamiBersamamu,” kata Chand Parwez.

“Terima kasih untuk segenap tim yang terlibat dalam karya ini, juga kepada berbagai pihak yang terus-menerus menunjukkan kecintaannya dengan memberi masukan-masukan positif di FGD-FGD hingga siap rilis. Khusus kepada penonton-penonton pertunjukkan khusus dan special show, kami sangat terharu atas antusias dan apresiasinya,” lanjut Chand Parwez.

Sementara itu, Sutradara film LIKE & SHARE, Gina S. Noer, mengatakan bahwa dengan membuat film ini merupakan salah satu langkah yang bisa ia lakukan untuk mencegah naiknya angka korban kekerasan seksual di Indonesia. Gina mengaku, dirinya tak pernah membayangkan menjadi perempuan, ibu, dan pekerja film di tengah komplikasi dunia digital saat ini.

“Kita bisa mencegah agar angka kekerasan (terutama seksual) bisa menurun dan para penyintas bisa pulih. Dengan cara kita mau bersama-sama membangun masyarakat yang lebih paham, ikut mencegah, dan mendampingi korban,” paparnya.

Gina juga bilang bahwa menonton film LIKE & SHARE yang kompleks ini menjadi suatu sarana edukasi dan pemahaman soal kekerasan seksual. Meski mungkin bagi sebagian orang tak nyaman, namun menurut Gina penting untuk menyaksikan film ini demi mencari solusi bersama sebagai masyarakat.

“Kami buat film ini dengan kehati-hatian, jernih, dan penuh kasih. Karena itu, kita perlu terlibat dalam diskusi sulit, termasuk menonton film fiksi yang mungkin tak nyaman, sebagai salah satu cara demi mencari solusi bersama. Sebab, transformasi dunia kita kini berhadapan langsung dengan kegagapan masyarakat kita menghadapi kasus kekerasan seksual, sistem hukum, serta penggunaan teknologi/sosial media dengan beradab. Karena itulah film LIKE & SHARE ini dibuat,” tutur Gina S. Noer.

Dikatakan Gina, segala tantangan ia hadapi dengan keyakinan bahwa niat baik akan mengantarkan ke takdir terbaik untuk film ini. 

“Jadi semoga film ini bisa diterima oleh masyarakat luas serta kepada para pembuat kebijakan. Bukan hanya untuk membuka diskusi di ranah privat, tetapi juga untuk mengawal kebijakan publik yang baik dan berpihak pada korban, terlepas apapun gendernya. Sebab persoalan pelik ini selalu membutuhkan kerja baik kita bersama,” pungkasnya.

Fyi Beauty, film LIKE & SHARE yang dibintangi Aurora Ribero, Arawinda Kirana, Aulia Sarah, dan Jerome Kurnia adalah sebuah film yang mengeksplorasi kehidupan dari sudut pandang dua gadis remaja, Lisa & Sarah. Film ini membahas trauma yang dialami dari diskoneksi dengan keluarga, kompleksnya seks di tengah pornografi yang tersebar di sosial media, hingga rapuhnya remaja putri mengalami kekerasan seksual baik langsung atau berbasis online.

Film juga membahas kerapuhan remaja perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual secara fisik maupun berbasis online. Dengan adanya film ini, diharapkan angka kekerasan seksual dapat menurun dan masyarakat teredukasi.

Adapun, Film LIKE & SHARE ini dijadwalkan tayang serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 8 Desember 2022. So, kamu tertarik menontonnya, Beauty?