Menu

Marak Badai PHK, Ini Sederet Tips untuk Kaum Muda Hadapi Resesi Tahun Depan, Catat Ya Beauty!

02 Desember 2022 12:14 WIB

Ilustrasi Mengurus Keuangan. (Pixabay/Edited by HerStory)

HerStory, Bogor —

Beauty, apa kamu belakangan ini mengikuti isu ancaman resesi yang membayangi Indonesia tahun 2023 mendatang? Sebagaimana kita tahu, sudah banyak perusahaan seperti "ketakutan" dan melakukan layoff besar-besaran. 

Terkait hal itu, kanal asuransi digital PT Asuransi Jiwa Sequis Life, Super You by Sequis Online memberikan tips untuk generasi muda menghadapi potensi resesi tahun depan. 

Head of Sequis Digital Channel Super You by Sequis Online, Antonius Tan, mengatakan, generasi muda perlu mempersiapkan dana cadangan atau sejumlah uang untuk mengantisipasi bila terjadi masalah dengan sumber penghasilan. 

“Besaran rata-rata dana cadangan sebesar 3-6 bulan pengeluaran bulanan. Bagi milenial yang belum memiliki dana cadangan sama sekali, sebaiknya mulai mempersiapkannya,” tutur Anton, sapaan akrabnya, kepada HerStory, Jumat (2/12/2022).

Sebaliknya, Anton bilang, bagi yang sudah memiliki dana cadangan, tak ada salahnya memperbesar jumlahnya. Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi masalah pada penghasilannya. 

"Jangan sampai investasi atau tabungan dikorbankan, jangan sampai melepas investasi padahal belum membuahkan hasil. Artinya, dia akan merugi," kata dia.

Kemudian, Anton mengatakan bahwa kaum milenial identik dengan pengeluaran konsumtif, khususnya bagi milenial yang sudah memiliki penghasilan pribadi tapi belum berkeluarga. Sebaiknya, millenial mulai membedakan kebutuhan dan keinginan ketika hendak melakukan konsumsi di tengah resesi ekonomi. 

Sebagai saran, sambung Anton, milenial dapat terlebih dulu menyisihkan penghasilannya untuk membayar kewajiban sebesar 30%. Lalu, mempersiapkan dana cadangan, tabungan, maupun kebutuhan dana proteksi termasuk asuransi sebesar 20i penghasilan. 

“Sisanya bisa untuk konsumsi sehari-hari. Jadi, bagi yang masih memiliki utang sebaiknya utang diselesaikan dahulu, lalu penuhi dana cadangan, tabungan, proteksi dan asuransi. Jika ada sisanya baru untuk konsumsi,” tuturnya.

Lebih lanjut, kata Anton, dalam menghadapi potensi resesi ekonomi tahun depan, milenial diminta tak menambah utang atau cicilan apalagi yang bersifat konsumtif. Alasannya, tambahan utang ini justru bisa menimbulkan masalah ke depannya jika tidak bisa dilunasi.

“Saat resesi ekonomi akan dipenuhi ketidakpastian dan belum tentu penghasilan milenial saat ini masih bisa bertahan dalam kurun waktu beberapa bulan ke depan karena resesi ekonomi ini berdampak bagi semua sektor,” pungkasnya.