Menu

Pengen Mulai Geluti Olahraga Lari? Pemula Wajib Lakukan Hal Ini untuk Hindari Cedera!

08 Desember 2022 17:15 WIB

Ilustrasi Wanita Sedang Berolahraga (Freepik/Cookie_Studio)

HerStory, Jakarta —

Olahraga merupakan aktivitas yang dapat menjaga kesehatan tubuh. Namun, jika dilakukan sembarangan gak menutup kemungkinan kamu akan mengalami cedera, khususnya oleh pemula. 

Sport Medicine Specialist, dr. Andhika Raspati, SpKO, menjelaskan bahwa banyak anggapan bahwa cedera terjadi hanya karena kurang pemanasan semata. Namun, saat konferensi pers Opening Store kedua HOKA di Mall Senayan City (7/12/2022) ia menjelaskan ada hal lain yang menjadi faktor penyebab cedera saat olahraga, salah satunya ketika berlari.

Ia mengatakan bahwa penyebab utamanya adalah kegagalan seseorang dalam mengukur kemampuannya. Menurutnya banyak yang melakukan olahraga berlebihan tanpa memberikan waktu untuk beristirahat atau recovery.

“Masalah pelari yang ambisius itu adalah lari satu minggu (tiap hari), padahal siang sampai sorenya harus bekerja sehingga gak ada waktu recovery,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwa banyak pelari amatir yang ingin langsung seperti atlet padahal mereka gak punya program latihan yang sama. Lebih lanjut, dr. Andhika menjelaskan bahwa para atlet memiliki waktu latihan dan recovery yang terjadwal sehingga tubuhnya gak akan rusak.

Namun, pelari pemula cenderung gak memberikan waktu untuk tubuh beristirahat dan pulih setelah berolahraga. Menurutnya, minimal ada jeda yang disesuaikan dengan olahraga yang dilakukan.

Seperti contohnya jika melakukan olahraga marathon, maka tubuh butuh waktu untuk recovery selama 2 minggu lamanya. Oleh karena itu, sesuaikan waktu olahraga dan recovery untuk menghindari cedera, ya.

Pada kasus lain, jika kamu sudah mengalami cedera, maka butuh waktu lebih dan penangan khusus untuk memulihkan area tubuh yang cedera. Ia menjelaskan bahwa obat gak akan efektif untuk mengembalikan stabilitas otot seperti sedia kala.

"Kalau cuma sekadar minum obat atau difisio dengan alat, mungkin itu akan mengurangi nyeri atau menghilangkan bengkaknya tapi tidak memperkuat dan menstabilkan kaki," ungkapnya.

Oleh karena itu, pasien cedera harus melakukan latihan khususnya di area yang cedera untuk mengembalikan kekuatan pada area itu. Periksakan area yang cedera untuk mendapatkan penanganan yang tepat oleh ahli bukan hanya sekadar menerka dan melakukan sembarang gerakan, ya.

Apalagi setiap cedera bisa saja berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Dengan demikian, penanganannya juga pasti berbeda. Melakukan pemeriksaan ahli sangat disarankan oleh dr. Andhika.

"Enggak bisa kita sama ratakan orang yang sama-sama sakit lutut, lantas semua obatnya sama, olahraga, atau gerakan latihannya sama. Kita juga harus bijak, tahu kapan waktunya menganggap cukup dengan YouTube saja, dan kapan sih mesti konsultasi ke profesional, harus di cek ke dokter atau minimal ke fisioterapi," pungkasnya.