Menu

Mengenal Melasma, Masalah Kulit Akibat Hiperpigmentasi yang Kerap Menyerang Ibu Hamil, Ini Tandanya!

08 Desember 2022 18:40 WIB

Ilustrasi melasma dan flek hitam yang sering disalah artikan. (Freepik/gpointstudio)

HerStory, Jakarta —

Melasma atau kerap disebut sebagai “mask of pragnancy” merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya bercak hiperpegmentasi pada wajah. Kondisi ini sering dialami oleh ibu hamil yang mana akan menghilang usai fase melahirkan.

Dermatologis sekaligus pakar kecantikan, dr. Meiny Setiawan, menjelaskan bahwa ada banyak hal yang memengaruhi kemunculan melasma. Namun, satu hal yang pasti yangdiyakini sebagai penyebabnya adalah paparan sinar UV dan lingkungan panas.

Untuk menangani kondisi ini, dr. Meiny menjelaskan bahwa pencegahan adalah hal terbaik yang dapat dilakukan. Ia menegaskan bahwa penggunaan tabir surya sejak dini sangat dibutuhkan.

“Untuk penanganan dari sejak kecil maka hindari paparan sinar matahari tanpa proteksi. Sunblock adalah skincare utama dari kulit,” tegasnya saat dijumpai di Jakarta Selatan (5/12/2022).

Eits, pastikan penggunaan tabir suryanya sesuai dengan kebutuhan ya, Beauty. Ada varian untuk anak kecil juga, kok. Gak hanya itu, jangan lupa untuk mengaplikasikannya ulang setiap 3-4 jam, ya.

Tanda-tanda melasma

Dokter Meiny menjelaskan ada beberapa tanda dari kemunculan melasma, yaitu:

1. Kemunculannya berbeda

Dokter Meiny menjelaskan bahwa kemunculan melasma bisa terjadi berbeda-beda tiap orang. Meski begitu, ia menyebutkan masih sulit untuk mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan masalah melasma pada tiap orang.

“Ada yang tiba-tiba langsung nge-flek, ada yang perlahan. Tergangung karakteristik sel kulitnya masing-masing,” ungkapnya.

2. Tampak seperti pulau

Kulit yang mengalami melasma biasanya gak langsung menghitam melainkan awalnya terlihat samar. Namun, jika gak mendapatkan penanganan yang tepat, maka inilah yang menyebabkan perbedaan warna tersebut terlihat jelas.

“Biasanya tampak seperti pulau, tipis aja, terus lama-lama akan menebal dan membesar,” ungkap dr. Meiny.

3. Menyerang orang dengan aktivitas panas-panasan

Gak dipungkiri bahwa matahari berperan untuk menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit. Namun orang yang sering terpapar suhu panas juga memiliki risiko yang sama, Beauty.

“Biasanya sering menyerang orang dengan aktivitas panas-panasan walaupun gak terpapar matahari langsung, misalnya baker,” ungkapnya.

Itu dia beberapa informasi seputar melasma yang harus kamu katahui, Beauty. Kondisi ini dapat ditangani dengan perawatan kulit tertentu, kok. 

Jika kamu merasa melasma menganggu khususnya terhadap estetika wajah, cobalah untuk berkonsultasi ke dermatologis untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ya.