Menu

Waspada Beauty... Ini Sederet Gejala 'Depresi Usus' yang Terkait Erat dengan Covid-19, Risiko Infeksinya Ngeri!

09 Desember 2022 12:40 WIB

Ilustrasi saki perut bagian kanan sebagai tanda dari usus buntu. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Bogor —

Beauty, sistem usus manusia sangat luas dan beragam. Terdiri dari 100 juta?100 triliun mikroorganisme dan gen mereka mengatur saluran pencernaan. Mikroorganisme ini pun bekerja melalui jalur yang kompleks dan memastikan kesehatan yang baik.

Interferensi patogen asing apa pun dalam sistem yang kompleks ini mengganggu mode aktivitas normal populasi ini. Bukan hanya infeksi, gaya hidup sembarangan juga bisa mengganggu mikrobioma usus.

Dan tahukah kamu, Beauty, ternyata infeksi virus Corona secara langsung mengganggu keseimbangan sehat mikroba di usus, lho.

Tim peneliti yang didanai NIH, dipimpin oleh Drs. Ken Cadwell dan Jonas Schluter di Fakultas Kedokteran Universitas New York, menyelidiki bagaimana virus corona memengaruhi mikroba usus pada tikus. 

Studi yang dipublikasikan di Nature Communications pada 1 November 2022 menemukan bahwa pasien Covid-19 mengembangkan ketidakseimbangan dalam mikrobioma usus yang membuat infeksi bakteri yang resistan terhadap antibiotik menjadi dominan yang disebut depresi usus.

Studi tersebut mengatakan bahwa hal ini menempatkan pasien pada risiko infeksi bakteri sekunder yang lebih tinggi.

Beberapa gejala Covid-19 terkait dengan lambung dan sistem pencernaan

Selain gejala khas seperti batuk, demam, pilek, ada beberapa gejala Covid-19 terkait sistem pencernaan.

Selama gelombang awal infeksi Covid-19, orang-orang melaporkan mengalami sakit perut, diare, dan kehilangan nafsu makan. Sebuah penelitian menemukan bahwa hingga 34% pasien Covid-19 mengalami diare.

Tetapi pengetahuan seputar gejala terkait perut karena Covid-19 pada awalnya tak diketahui karena fakta umum bahwa sebagian besar penyakit pernapasan.

Hubungan gastrointestinal Covid-19 dengan perut

Covid-19 yang menyebabkan coronavirus memasuki sel usus menggunakan protein angiotensin-converting enzyme 2 (ACE-2) sebagai reseptor. Begitu masuk, ia bereplikasi dan menghasilkan salinan protein virusnya.

Mayoritas gejala GI terkait Covid-19 ringan dan dapat sembuh sendiri, termasuk anoreksia, diare, mual, muntah, dan nyeri/tidak nyaman perut, kata sebuah laporan.

"Keterlibatan saluran GI mungkin disebabkan oleh cedera virus langsung dan/atau respon imun inflamasi dan dapat menyebabkan malabsorpsi, ketidakseimbangan dalam sekresi usus dan integritas mukosa usus dan aktivasi sistem saraf enterik," tutur peneliti.

Mikrobioma usus memengaruhi tingkat keparahan Covid-19

Ada banyak bukti pada saluran pencernaan yang terlibat dalam keparahan Covid-19, Beauty.

Sebuah studi kohort tentang catatan darah, tinja, dan pasien dari 100 orang yang dilakukan oleh The Chinese University of Hong Kong, Hong Kong telah menemukan bahwa komposisi mikrobioma usus secara signifikan berubah pada pasien dengan Covid-19 dibandingkan dengan individu non-Covid terlepas dari apakah pasien telah menerima pengobatan.

Studi tersebut menemukan bahwa Covid-19 terkuras dalam bakteri usus dengan potensi imunomodulator yang diketahui, seperti Faecalibacterium prausnitzii, Eubacterium rectale, dan beberapa spesies bifidobakteri.