Menu

Masih Banyak yang Percaya, Ini 4 Mitos Tentang Kopi yang Tersebar di Masyarakat! Nomor 4 Wajib Paham!

09 Desember 2022 10:45 WIB

Es Kopi Susu Gula Aren (Sumber/Sweetrip.id)

HerStory, Jakarta —

Kopi hingga kini masih banyak digemari bahkan menjadi minuman kekinian yang mungkin untuk beberapa orang mengkonsumsi kopi adalah suatu kewajiban setiap harinya.

Terlepas dari rasanya yang enak dan dipercaya mampu menambah energi, rupanya banyak sekali mitos yang beredar seputar kopi sehingga mungkin beberapa orang masih ragu untuk menikmatinya.

Nah, biar tak bingung lagi, dirangkum dari Times of India melalui laman sindikasi konten Suara.com, berikut beberapa mitos tentang kopi yang paling sering bikin salah paham. Apa saja?

1. Menyimpan kopi di kulkas akan membuatnya lebih tahan lama

Ini adalah mitos. Langkah terbaik adalah menyimpan kopi dalam wadah kedap udara untuk waktu yang wajar di tempat minim cahaya, sejuk, dan kering.

Menyimpan kopi di lemari es sebenarnya malah membuatnya lembap dan bau sehingga bakal menghasilkan minuman basi lho Beauty, bahkan jika bijinya disimpan utuh. Jadi, cara penyimpanan ini tak akan membuat kopi lebih awet, tapi malah memiliki efek sebaliknya.

2. Harus menggunakan air mendidih untuk menyeduh atau membuat kopi

Tak perlu begini. Suhu air mendidih adalah 100 derajat ke atas, jadi diamkan dulu selama 1-2 menit karena suhu air yang kita perlukan untuk menyeduh kopi adalah sekitar 95 derajat. Menyeduh kopi dengan air mendidih malah bisa membuatnya terasa lebih pahit karena gosong.

3. Biji kopi sangrai gelap memiliki lebih banyak kafein

Nyatanya, kopi sangrai gelap justru mengandung kafein lebih sedikit. Semakin lama biji kopi disangrai, semakin banyak kelembapan yang dihilangkan dan akan memperbanyak kafein yang larut.

Rasanya mungkin memang lebih kuat karena karamelisasi biji yang dibakar, tetapi level kafeinnya tak berarti ikut meningkat ya!

4. Wanita hamil harus menghindari kopi

Data menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah sedang dianggap aman untuk ibu hamil dan janin dalam kandungan. Studi juga tak memberikan bukti kuat bahwa konsumsi minuman berkafein dapat mengurangi kemungkinan seorang wanita untuk hamil.

Dua studi besar di AS tak menemukan korelasi antara konsumsi kafein dan cacat lahir. Selain itu, penelitian terbaru tak menemukan korelasi antara asupan kafein dan aborsi spontan atau pertumbuhan janin yang tak normal.

Artikel Pilihan