Menu

Kisah Pilu Nia Ramadhani: Bangkit dari Keterpurukan Usai Terjerumus Narkoba

11 Desember 2022 20:45 WIB

Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie (Suara.com/EditedByHerstory)

HerStory, Jakarta —

Pada Juli 2022 lalu, Nia Ramadhani terjerumus kasus penyalahgunaan narkoba. Kini ia sudah terbebas dari masa rehabilitasi yang harus dijalaninya.

Saat ditemui oleh awak media di Grand Indonesia, Sabtu (10/11/2022), Nia Ramadhani mengaku sempat merasa terpuruk di kala itu. Namun, ia berhasil bangkit kembali dan berusaha untuk memberikan inspirasi kepada orang lain.

"Aku menutup diri, menangis," kata Nia Ramadhani, melansir media sindikasi Suara.com.

Ia mengaku bahwa di bulan pertama kasus tersebut terkuak, ia merasa sedih dan kerap menyalahkan diri sendiri. Berbagai emosi dirasakannya, mulai dari marah hingga mengasihani diri sendiri.

Namun, proses rehabilitasi memberikan banyak perubahan dan bantuan di mana ia bertemu dengan ahli yang dapat meringankan masalah yang sedang dihadapinya.

“Sampai akhirnya aku ada di panti rehabilitasi yang ditemani orang-orang ahli, ada psikolog, lainnya dan membuat masalah tidak terasa berat,” ungkapnya.

Selama 10 bulan di panti rehabilitasi, ia sempat menutup diri dan memutuskan untuk bangkit sekitar 2 bulan lamanya.

“Aku di sana selama 10 bulan. Tapi, aku menutup diri aku untuk belajar itu sekitar dua setengah bulan. Itu saya nangis, ngata-ngatain diri sendiri. Tapi ya itulah,” ujarnya.

Setelah mulai membuka diri, ia belajar untuk mengenal diri sendiri. Nia mencari tahu apa yang salah dalam hidupnya dalam mulai mengupas perasaannya sendiri.

“Yang aku pikir hidup aku oke oke saja, mungkin nggak ada yang salah. Tapi ternyata setelah dikupas satu persatu, banyak hal-hal yang salah dalam hidup aku. Emosi-emosi dan perasaan perasaan yang aku skip,” ungkapnya.

“Misalnya kan aku sedih atau marah, langsung aku skip. Distract aja ke yg lain, ngobrol sama temen-temen. Tapi bukan seperti itu,” sambungnya.

Nia kemudian belajar bagaimana cara mengenali emosi dan gak memendamnya. Bahkan, ia juga berhasil untuk mengontrol diri saat sedang emosi, marah, dan mencoba untuk tenang.

Dari kasus yang menimpanya, ia belajar untuk lebih mengutamakan tuhan dibandingkan hal duniawi. Ia yakin bahwa ujian dari tuhan adalah sebuah kesempatan untuk memberikan manfaat kepada orang lain.

“Setelah kejadian aku setahun lalu itu, prioritas aku sudah tidak lagi untuk dunia, prioritas aku untuk menyenangkan Tuhan. Kan Tuhan tuh memberikan ujian bukan asal kasih pasti ada maksud di balik itu. Mungkin saja disini saya diberikan kesempatan oleh Allah untuk bisa memberikan hikmah ke orang lain,” tandasnya.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.