Menu

Gak Sembarang, Ini Makna Setiap Gaun yang Dipakai Erina Gudono saat Prosesi Pernikahan dengan Kaesang Pangarep, Nomor 2 Dalem Banget!

12 Desember 2022 13:30 WIB

Erina Gudono dan Kaesang Pangarep (Instagram/erinagudono)

HerStory, Jakarta —

Seperti yang diketahui, kini putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep telah melaksanakan beberapa acara pernikahannya dengan Erina Gudono sejak Jumat (9/12/2022) lalu.

Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sendiri menggunakan adat Jawa, mengingat kedua mempelai berasal dari Jawa. Beberapa rangkaian acara yang dilakukan oleh Erina pada hari ini yaitu langkahan, siraman, sungkeman, sampai dengan Midodareni.

Pada saat menjalani prosesi sungkeman, Erina Gudono tampil dengan kebaya kutu baru berwarna hijau. 

Kemudian, pada saat menjalankan proses siraman, Erina Gudono menggunakan busana batik Yogyakarta dengan motif Nogosari dan grompol pas potong rikmo.

Sedangkan, pada saat malam Midodareni, Erina diketahui akan mengenakan busana batik wahyu tumurun.

Lantas, seperti apakah makna setiap gaun yang dipakai oleh Erina Gudono jelang pernikahan dengan Kaesang? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Makna kebaya kutu baru warna hijau

Erina Gudono tampil dengan kebaya kutu baru berwarna hijau pada saat menjalani prosesi sungkeman di kediamannya di Sleman, DI Yogyakarta pada hari ini.

Sungkeman sendiri menjadi salah satu rangkaian prosesi pernikahannya dengan Kaesang Pangarep. Kebaya kutu baru dengan bahan brokat tersebut dipadukan dengan kain jarik sebagai bawahan.

Tak hanya itu, rambut sanggul yang digunakan oleh Erina juga menjadikan finalis Putri Indonesia 2022 tersebut terlihat elegan bak seorang putri.

Adapun makna dari busana tersebut antara lain yaitu hijau yang melambangkan harapan dan kesuburan. Dengan harapan kedua mempelai dikabulkan dan mempunyai keturunan.

Untuk kebaya kutu baru sendiri merupakan salah satu kebaya klasik asal Nusantara. Kebaya tersebut dijadikan busana oleh banyak wanita-wanita Jawa di masa lalu.

2. Makna Batik Nagasari

Setelah acara sungkeman, Erina kemudian melanjutkan acara dengan melangsungkan prosesi siraman.

Dalam acara siraman tersebut, Erina mengenakan batik Yogyakarta bermotif Nagasari dan grompol pas potong rikmo saat disiram air dari tujuh sumber tersebut.

Batik Nagasari ini diketahui melambangkan kesetiaan dan cinta luar biasa. Batik Nagasari ini menggambarkan pohon tempat dimana Dewi Shinta menunggu kedatangan Sri Rama Wijaya.

Adapun rangkaian bunga yang dikenakan oleh Erina yaitu klip melati dengan motif kawung lambang dulur papat limo pancer. Arti rangkaian bunga tersebut yaitu ketika manusia dilahirkan mulai dari rahim ibu, terdapat proses panjang yang menyertainya hidup dan hingga kembali pada Tuhan.

3. Makna Batik Wahyu Tumurun

Setelah melaksanakan prosesi sungkeman dan siraman, Erina Gudono kemudian akan melangsungkan malam Midodareni.

Pada saat malam Midodareni ini, Erina diketahui akan mengenakan busana batik wahyu tumurun. Dimana arti dari busana batik tersebut yaitu mempelai akan berusaha memberi sebaiknya, melayani sebisa mungkin, sekuat tenaga mungkin kepada pasangannya sampai maut memisahkan.