Illustrasi Cairan Sperma (Sumber/Shutterstock)
Moms, di beberapa negara, masalah infertilitas meningkat pada pria di awal usia 30-an, yang menyebabkan jumlah sperma lebih rendah.
Menurut Dr Sanjay Pandey, Kepala Andrologi & Urologi Rekonstruktif di Rumah Sakit Kokilaben, Mumbai, India, pria yang memiliki kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani memiliki jumlah sperma yang rendah.
Adapun, jumlah sperma yang rendah umumnya dikenal sebagai oligozoospermia. Jumlah sperma yang rendah dan masalah kualitas sperma merupakan faktor utama yang memengaruhi kesuburan.
“Konsentrasi sperma normal setidaknya 20 juta per mL, dan apa pun yang lebih rendah dari itu dapat berimplikasi pada kesehatan seksual pria. Untuk mencegah masalah ini, penting untuk memahami penyebabnya,” kata Dr Sanjay Pandey, dikutip dari Times of India, Selasa (13/12/2022).
Nah Moms, sebenarnya penyebab rendahnya jumlah sperma sering kali tak teridentifikasi. Namun, berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab jumlah sperma sedikit yang baik diketahui:
Rutinitas kebugaran olahraga teratur memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kadar testosteron dan meningkatkan kesuburan.
Modifikasi gaya hidup lainnya, seperti mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, dan menjaga berat badan tetap terkendali, dapat meningkatkan jumlah sperma dan kesuburan.
Selain itu, berikut beberapa cara yang bisa PakSu lakukan untuk meningkatkan jumlah spermanya, Moms. Cuss simak!
Kesuburan baik pada pria maupun wanita bisa mendapatkan keuntungan dari vitamin D. Vitamin lain yang mungkin meningkatkan kadar testosteron adalah yang satu ini. Pria yang kekurangan vitamin D memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk memiliki kadar testosteron rendah, menurut sebuah studi observasional.
Kesimpulan ini dikuatkan oleh penyelidikan terkontrol termasuk 65 pria yang kekurangan testosteron dan kekurangan vitamin D. Tingkat testosteron mereka naik sekitar 25% setelah mengonsumsi 3.000 IU vitamin D3 setiap hari selama setahun. Motilitas sperma yang lebih tinggi dikaitkan dengan kadar vitamin D yang lebih tinggi, namun bukti untuk hal ini bertentangan.
Antioksidan seperti vitamin C adalah salah satu makanan yang secara ilmiah terbukti berdampak pada kesehatan sperma. Makan makanan tinggi antioksidan telah ditunjukkan dalam penelitian klinis untuk meningkatkan kesehatan sperma, terutama konsentrasi dan motilitas sperma.
Ada juga prosedur pembedahan yang dapat membantu, seperti implan penis, di mana sepasang silinder silikon fleksibel ditempatkan melalui pembedahan di dalam ruang ereksi penis.
Ini bisa berupa batang padat yang dapat ditempa atau implan tiup 3 bagian yang memberikan rasa dan pengalaman yang lebih alami kepada pasien. Prosedur ini meningkatkan kemampuan pria untuk ereksi, yang mengarah ke kehidupan seksual yang sehat.