Menu

Membahayakan Waktu Salat, Model Halima Aden Mundur dari Dunia Modeling

29 November 2020 12:20 WIB

Halima Aden (Instagram/Halima)

HerStory, Jakarta —

Supermodel wanita hijab dari Amerika, Halima Aden mengatakan dia berhenti menjadi model di Catwalk karena itu membahayakan keyakinan agamanya.

Halima Aden sudah menjadi supermodel di usianya yang baru 23 tahun, ia telah muncul di sampul majalah Vogue Inggris, Vogue Arabia dan Allure.

Lewat instagram, dia mengatakan pandemi virus corona telah memberinya waktu untuk beristirahat dan memikirkan apa nilai-nilainya sesungguhya sebagai seorang wanita Muslim.

"Menjadi seorang pengguna hijab benar-benar sebuah perjalanan yang banyak pasang surutnya," katanya.

Berbicara tentang menerima pekerjaan modeling yang bertentangan dengan pandangan agamanya, dia berkata,

"Aku hanya bisa menyalahkan diri sendiri karena lebih memperhatikan peluang daripada apa yang sebenarnya dipertaruhkan."

Model muslim ini memang menjalin pertemanan yang cukup dekat dengan Gigi Hadid. Mengetahui alasan Halima untuk mundur dari catwalk, Gigi mendukung keputusan tersebut.

"Saudari saya Halima, kau telah menginspirasi saya sejak hari pertemuan kita dan kau terus membuat saya bangga. Teruslah bersinar, banyak cinta untukmu," kata Gigi Hadid lewat story Instagram. 

Halima lahir di kamp pengungsi Kenya dari orang tua Somalia sebelum pindah ke Amerika pada usia enam tahun.

Dia ditemukan oleh agen model internasional IMG Models pada usia 18 tahun saat tampil di kontes Miss Minnesota USA sebagai semifinalis.

Dia adalah wanita pertama yang mengenakan jilbab di kontes tersebut dan segera dikenal karena membawa kode berpakaian sederhana ke acara pekan mode paling terkenal di dunia.

Dia kemudian membintangi kampanye untuk Rihanna's Fenty Beauty dan Kanye West's Yeezy brand.

Dalam Instagram Stories-nya, dia memuji Rihanna karena membiarkannya memakai hijab yang dia kenakan.

Dia mengatakan bahwa dia berkali-kali mengkompromikan agamanya sebagai bagian dari pekerjaannya - termasuk melewatkan waktu sholat yang ditetapkan dalam keyakinan Islam atau setuju untuk menjadi model tanpa hijab dengan menggunakan item pakaian lain untuk menutupi kepalanya.

Dia menambahkan bahwa dia telah menangis terisak di kamar hotelnya setelah melakukan beberapa kampanye yang ia rasa salah.

"Sebenarnya aku sangat enggak nyaman," tulisnya di Instagram.

"Ini bukan aku," tambahnya.

Sebelumnya, di Februari tahun lalu, ia mengatakan kepada BBC bahwa menurutnya, kesopanan bukan hanya untuk satu budaya, ini bukan hanya untuk satu kelompok wanita. Kesopanan adalah pokok mode tertua. 

Kesopanan yang ia maksud berkaitan dengan pakaiannya yang tertutup.

"Itu sudah ada sejak dulu dan akan ada selama 100 tahun lagi. Itu adalah pilihan, hanya pilihan lain bagi orang untuk berpartisipasi."

Share Artikel:

Oleh: Diffa Nur Zahra