Eks Kadiv. Propam, Ferdy Sambo bersama ajudannya (Istimewa)
Satu persatu fakta mengenai terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi akhirnya terkuak di persidangan, termasuk hubungan antara keduanya dan para pekerjanya.
Belakangan, ramai diperbincangan mengenai pemilik kontak bernama Tuhan Yesus yang ada di Grup WhatsApp Duren Tiga milik Sambo.
Sosok tersebut pun terungkap saat sidang lanjutan mengenai pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (19/12/2022) lalu.
Pada sidang tersebut, diketahui bahwa Bripka RR alias Ricky Rizal membuat sebuah grup yang bernama Duren Tiga setelah Brigadir J tewas ditembak. Grup Duren Tiga tersebut berisi pekerja yang ada di rumah Sambo dan Putri Candrawathi.
Kuasa hukum Bripka RR, Dinda menyebut jika pemilik kontak bernama Tuhan Yesus itu adalah Anfonsius Dua Larang yang merupakan satpam rumah Sambo. Ia dan rekannya, Damianus Laban Koban (Damson) juga turut dimasukan ke dalam grup tersebut.
“Kemarin kan pas disebutkan semua nama-nama di kontak banyak kan, salah satunya namanya ‘Tuhan Yesus’, cuma pas saya tanyakan sama mas Ricky, katanya dia lupa. Cuma kalau tidak salah Alfonsius," ujar Dinda, dikutip dari laman sindikasi Populis.id, Rabu (21/12/2022).
Dinda pun juga membantah bahwa grup tersebut dibuat usai Brigadir J tewas. Menurut kesaksian Bripka RR, grup tersebut sudah dibuat jauh-jauh hari ketika Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat masih hidup. Namun, usai insiden penembakan, seluruh anggotanya keluar dari grup tersebut.
Bripka RR pun akhirnya berinisiatif untuk membuat kembali grup WhatsApp untuk keperluan berkomunikasi dengan ajudan dan para pekerja di rumah Sambo.
Jadi grup awal itu nama tetep Duren Tiga, tapi karena pasca Yosua sudah meninggal, semua orang di grup itu pada left grup, makanya Ricky bingung gimana mau laporan-laporan," kata Dinda.
"Jadi dibuatkan Ricky lagi, Disitu ada richard juga, tapi Richard left karena Richard ganti nomor. Makanya kemarin saat kami perjelas berapa orang yang ada di grup, lebih dari 7. Kalo disebutkan banyak," sambungnya.
Dinda melanjutkan, tujuan pembuatan Grup WhatsApp tersebut adalah memudahkan koordinasi antara para ART serta ajudan Ferdy Sambo, hal ini disebutnya sama sekali tak berkaitan dengan kasus pembunuhan Brigadir J.
"Grup itu grup yang ada semua isi rumah FS PC, karena kalau grup ABS (anak buah sambo) itu yang cuma ajudan aja. Tapi kalo duren tiga itu ada FS dan PC nya. Ada semua ART, ajudan, driver, FS dan PC," pungkasnya.
Lihat Sumber Artikel di Populis
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Populis. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.