Menu

Wow! Moms, Ternyata Rutin Hubungan Seks Bisa Tunda Menopause, Intip Aturannya

23 Desember 2022 06:26 WIB

Illustrasi Wanita Alami Menopause (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Adakalanya wanita mengalami beberapa hal yang menyangkut dari aktivitas seksual. Apalagi wanita yang sudah usia lanjut pasti akan dikaitkan dengan menopause.

Kondisi menopause adalah dimana wanita sudah tak bisa lagi hamil dan biasanya berkurang gairah seksnya di ranjang. Namun, jika kamu ingin lebih menunda menopause ada cara yang bisa dilakukan yaitu dengan rutin berhubungan intim.

Hal itu berdasarkan sebuah studi tahun 2020 yang dimuat dalam jurnal Royal Society Open Scienc, dikutip dari Suara.com. Dari studi tersebut, ditemukan jika wanita yang rajin berhubungan seks setiap minggu memiliki kemungkinan 28 persen lebih kecil mengalami menopause ketimbang mereka yang melakukan hubungan intim kurang dari sekali dalam sebulan.

Sebagai informasi, menopause sendiri merupakan bagian normal dari bertambahnya usia. Ini secara khusus mendefinisikan titik waktu 12 bulan setelah seorang wanita mengalami menstruasi terakhirnya.

Meski demikian, terkait alasan mengapa berhubungan intim lebih sering bisa menunda menopause, studi tak mengeksplorasi tentang hal tersebut.

Namun, peneliti studi Megan Arnot menjelaskan bahwa mungkin wanita yang perimenopause tak ingin berhubungan seks. Jika seorang wanita tak berhubungan seks, maka dia tak akan hamil sehingga tak ada gunanya mempertahankan fungsi ovulasi.

Ovulasi sendiri membutuhkan banyak energi dari tubuh, bahkan bisa menurunkan fungsi kekebalan tubuh. Jadi mungkin ada titik dalam hidup di mana lebih baik berhenti berovulasi dan menginvestasikan energi di hal lainnya jika pasangan memutuskan tak akan punya bayi.

Jadi, bisakah berhubungan intim mencegah menopause? Belum tentu.

Profesor antropologi evolusioner di University College London, Ruth Mace menekankan bahwa berhubungan intim, bahkan di usia 40-an dan 50-an tak akan mencegah menopause.

"Kami mengontrol berbagai variabel, termasuk kadar hormon estrogen, merokok, dan BMI, dan hubungannya tetap ada, tetapi itu tak berarti bahwa perilaku seksual menunda menopause," jelas Mace.

Profesor klinis kebidanan dan ginekologi dan ilmu reproduksi di Yale University Medical School, Mary Jane Minkin mengatakan, wanita yang terlambat memasuki menopause menyiratkan ada lebih banyak estrogen untuk menjaga kenyamanan vagina.

"Dan sayangnya saya melihat banyak wanita pascamenopause tak dapat berhubungan seks karena kekeringan dan nyeri vagina," ujar Minkin.

Pakar OB-GYN di Winnie Palmer Hospital for Women and Babies di Orlando, Florida Christine Greves, MD menambahkan, melakukan hubungan seks yang relatif sering selama periode perimenopause dan menopause juga dapat membantu mengurangi rasa sakit seiring waktu karena dapat membantu menjaga elastisitas vagina.

Dia menyimpulkan berhubungan seks secara teratur tentu tak ada salahnya.

Artikel Pilihan