Banyak orang yang menganggap menjadi seorang ibu rumah tangga adalah tugas yang mudah. Padahal nyatanya, menjadi ibu rumah tangga gak semudah yang dipikirkan orang. Pasalnya, hampir semua pekerjaan di rumah dilakukan oleh ibu rumah tangga seperti memasak, mengurus anak, hingga membersihkan rumah.

Nggak jaran ibu rumah tangga mengalami stres dan kelelahan. Hal tersebut dikarenakan seorang ibu rumah tangga mempunyai tanggung jawab penuh atas keluarga dan seluruh rumahnya. 

Mengutip dari sindikasi Suara.com, berikut beberapa alasan mengapa seorang ibu rumah tangga rentan mengalami stres.

1. Melakukan pekerjaan fisik secara terus menerus

Beberapa kegiatan atau pekerjaan fisik yang dilakukan seorang ibu rumah tangga sehari-harinya seperti memasak, belanja, membersihkan rumah, mengurus suami, dan mengurus anak. Terkadang pekerjaan tersebut dilakukan dalam waktu bersamaan seperti memasak sembari menggendong anak dan belanja sembari mengasuh anak.

Ibu rumah tangga diharuskan untuk tetap siaga sepanjang hari apabila terjadi situasi yang gak terduga seperti anak menangis atau kondisi lainnya. Hal tersebut dapat membuatnya kelelahan dan bisa menyebabkan stres. Membagi pekerjaan rumah dan menyadari bahwa pekerjaan rumah tangga adalah tugas suami dan istri, tentu sangat berarti untuk kesehatan mental seorang ibu rumah tangga.

2. Merasa gak mendapat pengakuan

Saat ini banyak sekali ibu yang mempunyai peran ganda sebagai ibu rumah tangga serta seorang wanita karier. Hal tersebut membuat banyak ibu rumah tangga merasa minder dan sering merasa gak diakui karena hanya berada di dalam rumah saja.

Apabila saat ini Moms merasakan hal tersebut, segera hindari, karena apa pun pekerjaan yang dipilih oleh wanita atas hidupnya adalah mulia, berharga, dan setara. Dalam hal ini, tentu sangat diperlukan dukungan orang-orang sekitar dan keluarga, terutama suami.

3. Memiliki sedikit waktu untuk dirinya sendiri

Ibu rumah tangga kerap kesulitan untuk memiliki waktu luangnya sendiri dikarenakan pekerjaan yang dilakukan terus-menerus. Terkadang dia lupa untuk sekedar memenuhi kebutuhannya sendiri karena seluruh waktunya diberikan kepada anak dan keluarganya. Minimnya waktu luang tersebut bisa membuat seseorang rentan mengalami stress.

4. Mendapatkan penghakiman yang berlebihan

Seperti yang telah dijelaskan di atas, konstruksi sosial dengan brutal "mengurung" peran wanita yang kerap membatasi ruang geraknya sebagai mansia. Misalnya saja, masyarakat selalu menyebutkan bahwa setiap urusan keluarganya menjadi tanggung jawab seorang ibu rumah tangga.

Bila ada sesuatu yang salah terhadap anaknya dia kerap dihakimi oleh orang lain, misanya seperti memakai baju yang kotor atau bila anak terlalu kurus. Hal tersebut acapkali membuat seorang ibu rumah tangga merasa stres dan depresi. Lagi-lagi, kesadaran dan dukungan dari orang-orang sekitar, terutama suami sangat dibutuhkan untuk mencegah hal ini.

Itulah empat hal yang membuat seorang ibu rumah tangga sangat rentan merasa stres.