Menu

Asyik! Makan Malam Gak Lagi Takut Berat Badan Naik, Para Ahli Sebut Cukup Ingat Hal Ini! Apa Itu?

10 Januari 2023 21:55 WIB

Ilustrasi seorang wanita sedang makan kue di malam hari. (Pinterest/Freepik.com)

HerStory, Jakarta —

Beauty tahu gak sih kalau sebenarnya makan malam gak menyebabkan obesitas dan kenaikan berat badan lho! Asalkan, kamu bisa mengontrol porsinya seperti yang disampaikan oleh ahli gizi klinik (konsultan), Wina Sinaga ini!

“Harus dibandingkan dengan sarapan dan makan siang, sebaiknya sama atau lebih sedikit, supaya tak dijadikan sebagai bahan utama untuk pembentukan cadangan energi di dalam tubuh, sehingga tak terjadi obesitas,” ujarnya dalam Webinar HUT 103 RSCM yang ditayangkan melalui Instagram RSCM Kencana, dilansir dari laman sindikasi konten Suara.com pada Selasa (10/1/2022).

Wina menuturkan, malam hari tubuh cenderung untuk beristirahat dan tubuh akan memberikan sinyal untuk membentuk cadangan nutrisi di dalam tubuh. Namun, bukan berarti tak diperbolehkan makan di malam hari, hanya saja perlu diperhatikan interval waktu antara makan malam terakhir dengan waktu istirahat atau tidur.

“Seringkali ada orang-orang yang cuma punya waktu untuk makan di malam hari. Sayangnya, di malam hari jumlah makannya itu lebih banyak daripada makan di pagi dan siang hari yang akan menyebabkan penumpukan dari asupannya,” katanya.

Justru yang membuat terjadinya penambahan berat badan adalah memakan camilan karena bisa menambah asupan energi yang jauh lebih tinggi daripada makanan utamanya. Hal tersebut lantaran biasanya camilan merupakan makanan-makanan yang tinggi energi, tetapi mengandung tinggi lemak dengan komposisi tak seimbang.

Camilan juga biasanya tak memiliki kandungan protein dan hanya mengandung karbohidrat sederhana, sedangkan komponen paling tak sehat dari camilan adalah tinggi natrium yang menimbulkan risiko penyakit di kemudian hari seperti hipertensi.

Selain itu, camilan tak mengenal waktu dan menimbulkan kecenderungan untuk ingin memakannya hingga habis. Wina menyampaikan bahwa berdasarkan literatur, saat makan, tubuh akan menstimulasi untuk membentuk cadangan nutrisi. Sehingga, jika tak berhenti mengonsumsi camilan maka tubuh akan terus mendapat stimulasi sinyal untuk membentuk cadangan. Akibatnya, sintesis lemak atau sintesis cadangan dalam tubuh akan semakin bertambah.

“Karena kandungannya yang tidak seimbang dan tidak lengkap, ini tidak membuat kenyang. Jadi camilan itu tidak membuat, tapi ingin makan dan makan lagi karena ada penguat rasa yang membuat kita ingin makan lagi dan lagi,” jelas dia.