Menu

Ouch! Maria Vania Lebih Suka 'Permainan' Kasar, Aman Gak Sih Jambakan dan Gigitan untuk Organ Intim?

11 Januari 2023 04:40 WIB

Maria Vania (Instagram/maria_vania)

HerStory, Jakarta —

Secara terang-terangan, model seksi Maria Vania menguak bahwa ia sangat menyukai hubungan seks yang kasar karena bisa memicu kepuasan. Lalu, apakah hal tersebut aman bagi vagina?

Pernyataan itu diungkap Vania saat diundang menjadi tamu di acara PODSKUY yang dipandu Boris Bokir.

"Dijambak, ditampar?" tanya Boris tiba-tiba, namun tak membuat wanita seksi kelahiran 16 April 1991 itu lengah.

"Oh I like it (suka banget). Digigit sekalian," sahut Maria Vania sambil tersenyum.

Sebagai host, Boris Bokir hanya bisa tertawa selama obrolan mereka yang menjurus ke arah vulgar.

Berikutnya Maria Vania mengaku tak basa-basi saat berhubungan intim. Wanita asal Bandung itu pun mengakui kuat meladeni lawan mainnya di atas ranjang.

"Gue orangnya enggak sabaran. Ya enggak sih kalau itu (hubungan intim) harus lama, maksudnya langsung aja, tapi lama," kata Maria Vania mengutip kanal YouTube KUY Entertainment.

Layaknya pertandingan sepak bola, Maria Vania bahkan mengatakan bisa lakukan hubungan seksual selama 90 menit.

"Empat puluh lima menit kali dua sesi lah, (kayak pertandingan sepak) bola," katanya.

Hubungan seksual secara kasar sebenarnya berisiko berbahaya, terutama bagi wanita.

Hubungan seks yang kasar memang biasanya meliputi tindakan menarik rambut, menggigit, mencambuk, bahkan sampai memborgol pasangan. Hal lebih ekstrem juga bisa menimbulkan dorongan keras pada vagina atau dubur.

Dikutip dari Guardian melalui laman sindikasi konten Suara.com, perilaku kasar terhadap alat kelamin seperti itu bisa saja terjadi kerusakan. Bisa saja ringan, seperti laserasi atau robekan karena pendarahan yang berlebihan. Sampai bisa juga parah seperti kerusakan pada vulva, bibir vagina dan struktur luar vagina. Maupun kerusakan pada rektum atau kandung kemih.

Telah banyak dilaporkan kasus kerusakan luas pada vagina akibat tindakan seks yang kasar. Bahkan bisa jadi permanen.

Untuk mencegah kerusakan serius, disarankan melakukan praktik seks yang lebih aman sambil tetap mendapatkan kepuasan maksimal.