Ilustrasi pasangan suami istri sedang bertengkar di atas tempat tidur. (Pinterest/freepik)
Proses pembakaran dalam tubuh saat tidur membuat badan menjadi lemas usai bangun pagi hari. Namun, Jika terlalu sering dialami, maka ada faktor tertentu yang tidak beres.
Untuk mengetahui badan sering merasa lemas saat bangun tidur, berikut ini terdapat 3 penyebab yang wajib kamu ketahui. Yuk simak ulasannya seperti dilansir The Health Site, Kamis (12/1/2023), antara lain:
Cahaya biru adalah cahaya buatan yang memancarkan gelombang biru yang umumnya ditemukan dari layar gadget. Sebenarnya cahaya biru bukan hal buruk, tapi dapat meningkatkan kewaspadaan sebelum tidur.
Di dalam tubuh ada sebuah hormon yang membantu mengatur ritme sirkadian tubuh, namanya adalah melatonin. Masalahnya, cahaya biru dapat menekan melatonin sehingga membuatmu sulit tertidur nyenyak. Jika kamu sulit tidur nyenyak, tentunya kamu akan merasakan lemas saat bangun tidur.
Cara mengatasinya adalah kamu perlu menghindari penggunaan gadget dua hingga tiga jam sebelum tidur. Jika perlu, kamu bisa menggunakan lampu remang berwarna oranye atau kuning. Lampu tesebut baik digunakan karena tidak punya efek penekan melatonin.
Jika sering merasa lemas saat bangun tidur, ada baiknya perhatikan apa yang kamu konsumsi sebelum tidur. Konsumsi kopi misalnya, dapat membuatmu sulit tidur karena kandungan kafein di dalamnya.
Untuk mengatasi kelelahan saat bangun tidur karena alasan ini, sebaiknya menghindari atau setidaknya membatasi konsumsi kafein sebelum tidur. Selain kopi, juga perlu mengurangi konsumsi air karena tidurmu bisa jadi kurang nyenyak jika kamu sering terbangun di tengah malam untuk buang air kecil.
Sleep inertia adalah penyebab terbesar di balik rasa lemas yang kamu alami saat bangun pagi hari. Hal ini cukup normal karena umumnya otak tidak langsung bangun setelah tidur.
Otak perlu bertransisi secara bertahap dan dalam periode transisi ini kamu mungkin merasa lemas dan tidak fokus. Cara mengatasi sleep nertia sendiri sebenarnya tidak terlalu sulit. Kamu bisa mengatasinya dengan cara tidur yang cukup dengan rutin dan tidur siang tidak lebih dari 30 menit.
Bila kamu merasa gejala sleep nertia sudah kamu rasakan berlebihan, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter ya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.