Ilustrasi konsumsi makanan saat program hamil. (Unsplash/pablomerchanm)
Beauty, gaya hidup anak milenial saat ini sudah enggak bisa terkontrol dengan baik. Padahal, gaya hidup bisa memengaruhi tingkat kesuburan seseorang yang berkaitan dengan peluang kehamilan.
Jika gaya hidupmu sudah enggak sehat, maka perlu diubah menjadi lebih sehat. Hal yang bisa dilakukan mulai dari memerhatikan asupan makanan hingga rutin melakukan aktivitas fisik.
Lantas, apakah ada cara mudah mengubah gaya hidup di zaman milenial seperti saat ini?
Kepada HerStory, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) di Morula IVF Margonda, dr. Jusuf Sidharta, Sp.OG., membagikan beberapa tips untuk menghadapi gaya hidup di kota besar, terutama untuk pasangan yang sedang melakukan program hamil.
Yuk, simak baik-baik, ya!
Meski saat ini banyak orang yang tergoda dengan makanan-makanan fast food, tapi sebenarnya masih banyak juga pilihan makanan sehat yang menggugah selera.
"Kalau misalnya suka beli online, pilihlah makanan yang sehat dan yang kualitasnya bagus, kayak sayur-sayuran, buah-buahan. Jadi, sebenarnya masih banyak makanan sehat yang bisa dibeli dan dikonsumsi," kata dr. Jusuf.
Rutin berolahraga termasuk ke dalam gaya hidup sehat. Dengan rutin olahraga, maka dapat membantu mencegah penyakit hingga meningkatkan kesuburan.
"Olahraga rutin menjadi sangat penting. Kalau di rumah saja, cobalah untuk melakukan olahraga senam atau yoga, bisa juga dengan mengatur pernapasan. Paling 30 menit, itu sangat membantu," jelas dr. Jusuf.
Mengelola tingkat stres dapat membuat hidup tetap sehat.
Jika stres enggak bisa diatasi dengan baik, maka bisa menimbulkan dampak psikis dan bisa menyerang kesehatan fisik, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, menurunnya sistem imun, hingga gangguan pada sistem reproduksi.
Selanjutnya, kamu bisa menghabiskan waktu atau quality time bersama pasangan.
Komunikasikan semua hal dengan pasangan supaya masalah bisa diatasi dengan baik.
"Kalau suami istri berdua terus di rumah kan kualitas seksualnya jadi lebih bagus. Caranya adalah dengan komunikasi, perlu cerita, perlu ngobrol, gimana kekurangannya, senangnya apa. Dengan begitu, maka kualitas hubungan seksualnya jadi lebih bagus," pungkas dr. Jusuf.