Menu

Brigadir J Dianggap Lancang Katakan Ini, Darah Ferdy Sambo Mendidih Langsung Perintah Icad Hajar Yosua: Kokang Senjata dan Terjadilah...

27 Januari 2023 08:10 WIB

Ferdy Sambo (Dok.CNN Indonesia/Andry Novelino)

HerStory, Jakarta —

Emosi Ferdy Sambo semakin meletup setelah mendengar perkataan yang keluar dari mulut Yosua Hutabarat sebelum insiden penembakan terjadi. Suami Putri Candrawathi itu menilai apa yang dikatakan Brigadir J begitu lancang sampai ia memerintahkan Bharada E untuk menghajar Yosua.

Hal tersebut disampaikan Ferdy Sambo dalam nota pembelaan setelah dijatuhkan tuntutan penjara seumur hidup, dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).

Ferdy Sambo mengaku pikirannya berkecamuk ketika dalam perjalanan menuju rumah dinasny di Jalan Saguling. Sebab, ia terus terbayang akan pengakuan Putri Candrawathi yang mengaku diperkosa saat berada di Magelang, Jawa Tengah.

Lalu, ketika mobil yang ditumpanginya melewati rumah dinasnya yang berada di Duren Tiga, Ferdy Sambo semakin emosi saat melihat keberadaan Yosua di sana.

"Seketika itu juga kemarahan saya semakin meletup, membayangkan apa yang sudah dilakukan (Yosua) kepada istri saya," ujar Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo lantas memerintahkan sopirnya untuk menghentikan laju mobil yang ditumpanginya dan masuk ke dalam rumah dinasnya itu.

Saat itu, Sambo meminta Bripka Ricky Rizal dan Brigadir Yosua untuk masuk ke dalam rumahnya juga.

Begitu Yosua Masuk, Ferdy Sambo langsung mengonfirmasi perihal kejadian di Magelang seoerti apa yang sudah diadukann Putri Candrawathi terkait pelecehan seksual.

Namun, Sambo dibuat semakin berang ketika mendengar jawaban Yosua yang dianggapnya begitu lancang.

"Dengan amarah yang memuncak, saya mengonfirmasi Yosua, mengapa ia berlaku kurang ajar terhadap istri saya. Namun Yosua menjawab dengan lancang, 'kurang ajar bagaimana, komandan?'. Seolah tidak ada satu apa pun yang terjadi," tuturnya.

Ferdy Sambo semakin tak bisa mengontrol amarahnay setelah mendengar perkataan sang ajudan. Tanpa menunggu lama, ia pun langsung memerinta Richard Eliezer menghajar Yosua.

"Seketika itu juga terlontar dari mulut saya, 'hajar, Chad. Kamu hajar, Chad!'.  Richard lantas mengokang senjatanya dan menembak beberapa kali ke arah Yosua," aku Sambo.

Peluru yang dilepaskan Richard Eliezer menembus tubuh hingga membuat Yosua jatuh tersungkur.

Sambo mengaku sempat meminta Richard Eliezer untuk menghentikan aksinya itu.

"Stop, berhenti!" ucap Sambo kepada Richard saat itu.

"Saya sempat mengucapkannya berupaya menghentikan tembakan Richard. Dan sontak menyadarkan saya bahwa telah terjadi penembakan oleh Richard Eliezer yang dapat mengakibatkan matinya Yosua," sambungnya.

Setelahnya, Ferdy Sambo langsung meminta ajudannya yang bernama Prayogi untuk memanggil ambulans guna memberi pertolongan kepada Yosua.

Saat itu, mantan Kadiv Propam Polri itu mengaku panik usai kejadian penembakan Brigadir J. Dia pun langsung berpikir cara untuk melindungi Bharada E.

"Saya begitu panik. Namun harus segera memutuskan apa yang mesti dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut, terutama untuk melindungi Richard Eliezer pasca terjadinya peristiwa penembakan,"  tukas Ferdy Sambo.

Artikel Pilihan