Menu

Do and Don’t dalam Berjualan Online di Bulan Ramadan, Yuk Simak Biar Bisnis Kamu Laris Manis Beauty!

31 Januari 2023 20:05 WIB

Sitaresti Astarini selaku Head of Business Marketing TikTok Indonesia dalam pemaparan materi mengenai 'Ramadan 2023 with TikTok: Winning Hearts and Carts’ (Dok. Istimewa/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, gak lama lagi bulan Ramadan akan segera tiba. Pada momen penuh berkah ini ternyata menjadi momentum spesial untuk mengenbangkan bisnis, lho. 

Berdasarkan data riset bertajuk ‘Ramadan 2023 with TikTok: Winning Hearts and Carts’ dari TikTok, sebanyak 67% pengguna lebih banyak berbelanja pada momen Ramadan, Beauty. Selain itu, ada produk tertentu yang berhasil mencuri hati pengguna. 

“Belanja saat bulan Ramadan adalah momen spesial bagi pengguna TikTok. Pengguna lebih banyak beli 2 kali lipat jika produk disajikan secara bundling Ramadan,” terang Sitaresti Astarini, selaku Head of Business Marketing TikTok Indonesia dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Selasa (31/1/2023). 

Nah, data ini bisa menjadi semangat bagi kamu untuk semakin gencar mengembangkan bisnis khususnya secara online, Beauty. Lebih lanjut, Sitaresti memaparkan beberapa hal yang harus dilakukan serta dihindari saat berjualan di bulan Ramadan

Kira-kira apa saja do dan don’t berbisnis di bulan suci? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini, Beauty!

1. Panduan komunitas yautu konten yang membahayakan

Hal yang pertama yang harus kami lakukan saat berjualan online adalah mematuhi panduan komunitas atau community guidelines yang ada, Beauty. Panduan ini dibuat guna mencegah terjadinya hal yang menyimpang dan berbahaya.

Jadi pastikan baca dan terapkan panduan yang ada, ya. Selain bermanfaat untuk perkembangan bisnis, panduan ini juga akan berguna bagi konsumen setia kamu, kok. 

2. Perhatikan relevansi konten

Hal lain yang harus kamu perhatikan saat berjualan adalah revelansi atau kesesuaian konten. Pastikan konten yang kamu sajikan sesuai dengan apa yang kamu pasarkan, ya. 

Hal ini berguna untuk mencegah kebingungan para konsumen. Sebaiknya pilih narasumber atau host yang menguasai produk agar pemaparannya lebih jelas dan konsumen merasa relate, ya.

3. Stop lakukan hard selling

Meski pada dasarnya kamu berbisnis atau menjualkan sebuah produk maupun jasa, sebaiknya hindari metode hard selling. Metode ini akan membuatmu kehilangan audiens, lho.

Dari hasil riset yang dilakukan TikTok, sebagian besar pengguna lebih menyukai konten hiburan. Oleh karena itu, TikTok menawarkan metode campuran yaitu Shoppertainment

“Terapkan shoppertainment. Entertainment gak melulu nyanyi atau joget tapi ada informasi dalam konten atau hanya hard sell doang. Kemudian sajikan commerce yang mudah untuk konsumen,” terang Sitaresti.

Menurutnya ada baiknya jika brand melakukan penjualan yang holistic dengan menyajikan konten hiburan diiringi dengan jualan. Namun, penyajiannya harus secara halus agar konsumen tergerak untuk membeli produk.

4. Paparkan value barang

Sitaresti menyatakan bahwa kini konsumen semakin kritis dalam membeli. Oleh karena itu, sebaiknya brand menyajikan data lengkap mengenai produk yang dipasarkan.

Gak hanya itu, berikan pula alasan mengapa harga yang ditawarkan itu sesuai, mulai dari kualitas hingga alasan lainnya yang mendukung. Jika value atau nilai suatu barang makin tinggi, maka konsumen gak akan ragu untuk mengeluarkan harga yang lebih tinggi pula.

5. Jangan melanggar norma

Bulan Ramadan identik dengan berbagi kasih yang mana biasanya banyak orang melakukan aksi sosial. Oleh karena itu, sebaiknya hindari hal-hal yang melanggar norma khususnya di bulan tersebut.

Sitaresti memberi contoh untuk menyajikan konten berbagi dengan sesama. Ia menyarankan agar para kreator menghindari konten bernuansa negatif seperti sahur tanpa berbagi.

6. Jangan naikin harga tanpa alasan jelas

Beuaty, ada hal yang harus diingat sebagai pelaku bisnis. Momen spesial seperti Ramadan bukan berarti waktu bagi kamu untuk menaikkan harga di atas taraf wajar, lho.

Apalagi jika konsumen sudah mengenali produk serta harga pasaran. Kenaikan harga tanpa alasan yang jelas khususnya di bulan Ramadan akan membuat konsumen kebingungan dan merasa curiga.

Akan lebih baik jika kamu menyajikan hal baru di bulan Ramadan. Misal dengan membuat produk paket atau bundling spesial yang ternyata ramai peminat, lho.

7. Persiapkan 2-3 minggu sebelum Ramadan

Terakhir, Sitaresti menjelaskan bahwa persiapan Ramadan sebaiknya dilakukan 2 hingga 3 hingga menjelang waktu Ramadan tiba. Hal ini terjadi karena banyak konsumen yang sudah mencari lebih dahulu beberapa produk atau jasa yang dibutuhkannya menjelang Ramadan.

Dengan begitu, kamu akan mendapatkan keuntungan lebih awal dibanding yang lainnya, lho.