Menu

MSD Ajak Masyarakat Indonesia Berani #NgobrolinHPV, Cegah KankerServiks Melalui Edukasi dan Vaksinasi, daripada Nyesel Nanti Ya Kan Beauty!

31 Januari 2023 21:59 WIB

Para pembicara di acara Konferensi Pers Bulan Kesadaran Kanker Serviks “Berani #NGOBROLINHPV, Cegah Kanker Serviks Sejak Dini", di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (31/1/2023). (Riana/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, PT. Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia, perusahaan farmasi multinasional yang berfokus dalam penelitian dan pengembangan obat- obatan inovatif dan vaksin, kembali mengadakan kegiatan edukasi kesehatan terkait pencegahan kanker serviks pada Selasa (31/1/2023,) di Jakarta.

Bertajuk "Berani #NgobrolinHPV, Cegah Kanker Serviks Sejak Dini", kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Bulan Kesadaran Kanker Serviks Sedunia pada Januari 2023. 

Dalam kesempatan yang sama, MSD Indonesia juga secara resmi meluncurkan portal informasi dan diskusi seputar kanker serviks dan vaksinasi HPV untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam mengakses informasi terbaru & terpercaya.

Turut hadir dalam sesi diskusi, yakni Direktur Pengelolaan Imunisasi, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, M.K.M.; Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Yudi M Hidayat, Sp.OG., Subsp. Onk., D.MAS., M.Kes; Public Figure dan Edukator HPV @ngobrolinHPV, Maudy Ayunda; dan, Country Medical Lead MSD Indonesia dr. Mellisa Handoko Wiyono.

Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya  percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kemudahan akses informasi yang kredibel terkait kesehatan, tak terkecuali kanker serviks. Itulah mengapa, kata dia, MSD Indonesia terus melakukan edukasi dan inisiatif guna mendorong setiap orang bersikap proaktif terhadap kesehatan mereka.

George juga bilang, dalam memperingati Bulan Kesadaran Kanker Serviks 2023, MSD Indonesia berkomitmen untuk terus bermitra bersama pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Kesehatan, dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, dan bebas dari kanker serviks. 

“Upaya ini tentunya selaras dengan strategi global dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengeliminasi kejadian kanker serviks di dunia pada 2030, diantaranya melalui peningkatan akses informasi dan vaksinasi HPV,” tutur George.

Sebagaimana kita ketahui, Beauty, kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang paling berisiko bagi wanita. Di Indonesia sendiri , kanker serviks menduduki urutan kedua kanker paling berisiko bagi wanita dengan kasus kanker terbanyak setelah kanker payudara, yaitu sekitar 36.333 kasus baru atau 9,2i total kasus kanker di Indonesia pada 2020.2 

Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, M.K.M., tingginya angka kejadian kanker serviks ini bukan hanya berdampak pada kualitas kesehatan masyarakat, tapi juga menjadi beban penyakit yang besar bagi negara.

Karenanya, lanjut dr. Prima, urgensi pencegahan kanker serviks melalui edukasi, perilaku hidup bersih dan sehat, serta imunisasi pun

"Berdasarkan data Globocan 2020 insidens kanker serviks 24.4 per 100.000 penduduk dengan angka kematian 14.4 per 100.000 penduduk. Guna menekan laju kejadian kasus kanker serviks, pemerintah Indonesia telah memasukkan imunisasi HPV ke dalam program imunisasi nasional, sebagai 1 dari 14 antigen imunisasi rutin lengkap, yang terintegrasi dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)," jelas dr. Prima

"Imunisasi HPV ini diberikan bagi anak perempuan kelas 5 dan 6 SD/sederajat. Untuk mendorong keberhasilan program ini, diperlukan kolaborasi berbagai pihak dalam meningkatkan edukasi tentang pentingnya imunisasi HPV sebagai langkah pencegahan primer kanker serviks,” sambung dr. Prima.

Fyi Beauty, saat ini, pemahaman terhadap virus HPV dan dampak kesehatan yang ditimbulkan masih menjadi tantangan. Hal ini disampaikan Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Yudi M Hidayat, Sp.OG., Subsp. Onk, D.MAS., M.Kes.

“Tantangan yang kita hadapi saat ini adalah rendahnya kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya infeksi HPV. Padahal, HPV merupakan virus yang sangat berbahaya, dimana hampir seluruh kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV. Kondisi ini tak lepas dari masih banyaknya informasi yang kurang tepat terkait kanker serviks serta masih rendahnya cakupan skrining HPV DNA di Indonesia,” beber Prof. Yudi.

Menurut Prof. Yudi, selain edukasi, upaya pencegahan berupa deteksi dini dan vaksinasi menjadi langkah yang perlu ditindaklanjuti. 

“Saat ini vaksin HPV yang tersedia di Indonesia sudah banyak, ada 3 jenis vaksin HPV (bivalent, quadrivalent dan nonavalent) yang tersedia di rumah sakit dan klinik sehingga mudah untuk diakses oleh masyarakat luas,” terangnya.

Sementara itu, Public Figure sekaligus Edukator HPV @ngobrolinHPV, Maudy Ayunda, pun beranggapan, diskusi seputar penyakit menular seksual (PMS), salah satunya kanker serviks, masih dianggap sensitif dan tabu oleh sebagian perempuan di Indonesia. Mereka cenderung enggan membicarakan, bahkan malu untuk bertanya lebih lanjut terkait penyakit ini.

“Karenanya, kehadiran NgobrolinHPV.com sebagai platform berbasis digital yang memudahkan masyarakat untuk berdiskusi dan mencari informasi terpercaya terkait kesehatan perempuan menjadi langkah penting, khususnya di tengah derasnya arus misinformasi terkait kanker serviks dan HPV,” imbuh Maudy.

Nah Beauty, memahami situasi yang ada, di momen bulan kesadaran kanker serviks sedunia 2023, MSD Indonesia meluncurkan kampanye kesehatan #NgobrolinHPV sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan wawasan masyarakat terkait ancaman virus HPV sebagai penyebab utama penyebaran kanker serviks.

Tak hanya itu, guna memberikan kemudahan akses informasi dan edukasi seputar kanker serviks dan vaksinasi HPV kepada masyarakat, MSD Indonesia juga meluncurkan portal informasi dan diskusi pertama di Indonesia yang fokus membahas terkait isu kanker serviks dan vaksinasi HPV.

Dikatakan Country Medical Lead MSD Indonesia dr. Mellisa Handoko Wiyono, melalui kampanye #NgobrolinHPV, pihaknya pun mengajak masyarakat khususnya para wanita untuk tak ragu dan tidak lagi takut dalam mencari informasi dan berdiskusi seputar HPV dan kanker serviks. 

“Pasalnya, portal interaktif yang kami hadirkan diharapkan dapat menjadi sarana terpercaya, sekaligus tempat yang nyaman bagi para perempuan untuk bertukar pikiran dan pengalaman,” imbuh dr. Mellisa.

“Semoga ke depannya, semakin banyak perempuan Indonesia yang mau dan mampu mengedukasi diri dan lingkungannya, serta berani mengambil langkah lanjutan guna melindungi dirinya dan orang-orang di sekitar dari risiko infeksi virus HPV," sambung dr. Mellisa.