Menu

Belum Tentu Jadi Tanda Kehamilan, Ini 5 Kondisi yang Menyebabkan Wanita ‘Telat’ Menstruasi, Bisa Jadi Indikasi Penyakit Bahaya Ternyata!

02 Februari 2023 19:00 WIB

Ilustrasi siklus menstruasi. (Pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Moms, wanita yang aktif melakukan hubungan seksual kerap bertanya-tanya apakah ia hamil jika mengalami keterlambatan jadwal menstruasi.

Namun, perlu diketahui bahwa kehamilan bukanlah satu-satunya penyebab menstruasi datang terlambat, lho.

“Setiap orang mengira bahwa ia hamil ketika menstruasi datang terlambat,” ungkap Wendy Goodall McDonald, M.D, melansir Parents, Kamis (2/2/2023).

Moms perlu tahu bahwa ada kemungkinan terjadinya penyebab lain yang mendorong hal ini terjadi. Kira-kira apa saja, ya? Untuk informasi lebih lanjut, yuk, simak informasi berikut ini, Moms.

1. Kontrasepsi

Kontrasepsi seperti pil KB merupakan salah satu penyabab menstruasi menjadi gak teratur. Banyak yang mengira bahwa pil KB akan ‘mengontrol’ periode menstruasi.

Mengonsumsi pil KB secara rutin selama lebih dari 21 hari akan membuat lapisan rahim tetap stabil sehingga gak terjadi peluruhan lapisan rahim. Akibatnya kamu gak akan mengalami pendarahan atau menstruasi.

Meski begitu, sekalinya kamu gak mengonsumsi pil KB maka hormon akan berubah dan menyebabkan pendarahan. Namun, kondisi ini bukanlah ‘menstruasi norma’ sebab terjadi akibat obat bukan secara alami.

Meski begitu, kontrasepsi ini gak 100 persen efektif, lho, Moms. Sebaiknya tetap lakukan pemeriksaan jika Moms gak mengalami menstruasi sesuai dengan jadwal yang diprediksikan.

2. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau Sindrom Ovarium Polikistik terjadi karena adanya folikel berlebih pada ovarium yang menyebabkan seseorang mengalami siklus menstruasi yang lebih lama.

Pada kondisi normal, wanita biasanya memproduksi 5 folikel yang kemudian berkopetisi untuk mencari yang paling dominan untuk melepaskan sel telur matang saat ovulasi. Namun, penderita PCOS akan melepas sel telur lebih lama atau bahkan sama sekali gak memproduksinya. 

Jika gak ada sel telur yang dilepaskan, maka biasanya wanita gak mengalami menstruasi. Inilah yang menyebabkan terganggunya siklus menstruasi dan menjadi gak beraturan.

3. Stres

Stres berlebih atau tekanan mental akan menyebabkan gangguan otak dalam mengatur produksi hormon yang menstimulasi ovarium. Meski begitu, gak melulu stres disebabkan oleh masalah mental, kok.

Kondisi ini bisa terjadi jika kamu mendadak mengalami perubahan kondisi lingkungan, misal baru pindah kota. Tekanan lain seperti masalah pekerjaan juga bisa menjadi penyebabnya.

Namun, perlu diingat bahwa gak semua orang memiliki penyebab stres yang sama, ya. Ada stres yang memengaruhi jadwal menstruasinya, adapula yang enggak.

4. Perimenopause

Periode perimenopause biasanya terjadi sejak usia 40 tahunan. Beberapa orang yang memasuki fase ini mengalami periode menstruasi yang gak beraturan. 

Biasanya menstruasi terjadi dalam rentang rata-rata 28 hari tiap periode. Namun, pada fase ini bisa berubah menjadi 36 sampai 48 hari lamanya.

5. Tumor hipofisis

Kondisi ini memang jarang terjadi, namun kadang tumor hipofisis menyebabkan produksi prolaktin secara berlebih. Biasanya kondisi ini ditandai dengan keluarnya ASI berlebih.

Selain itu, tumor hipofisis menyebabkan menstruasi menjadi terhambat. Adapun gejala lainnya adalah sakit kepala, pandangan buram, keluarnya ASI meskipun sedang gak berada dalam fase menyusui.