ilustrasi covid-19 (Pexels/Edward Jenner)
Kasus Covid-19 bukannya mereda, justru malah bertambah banyak. Parahnya, orang yang tidak pernah menunjukan gejala apa pun bisa saja positif Covid-19 tanpa disadari.
Dilansir dari berbagai sumber, studi yang dirilis di jurnal Annals of Clinical and Translational Neurology mencantumkan beberapa gejala yang mungkin merupakan tanda-tanda Covid-19, tetapi selama ini dianggap sebagai masalah kesehatan umum yang umum. Para peneliti mengamati 412 pasien dan menemukan bahwa 82i mereka melaporkan masalah neurologis yang berlangsung bahkan setelah mereka diobati akibat infeksi virus.
Berikut adalah gejala lain yang dapat mengindikasikan kamu telah terkena Covid-19 tanpa sadar.
Nyeri otot atau tubuh juga telah terdaftar sebagai gejala infeksi virus corona oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. Nyeri otot juga telah dilaporkan sebagai gejala Covid-19 yang berkepanjangan, yaitu suatu kondisi di mana gejala infeksi tetap ada bahkan setelah seseorang dinyatakan negatif.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat juga mencatat sakit kepala sebagai gejala umum Covid-19. Kemungkinannya, sakit kepala yang dikira disebabkan oleh penglihatan yang buruk atau peningkatan waktu menatap layar, sebenarnya disebabkan oleh Covid-19.
Kebingungan mental yang juga dikenal sebagai delirium mencakup stres dan kurang tidur, telah dilaporkan sebagai gejala umum Covid-19. Sebanyak 31,8 persen peserta penelitian mengalaminya.
Ketidakmampuan mengenali rasa dan aroma telah dilaporkan sebagai gejala awal Covid-19. Meski tidak terdaftar sebagai gejala oleh lembaga kesehatan, orang-orang dari seluruh dunia pernah mengalami gejala ini saat terinfeksi virus corona jenis baru. Jika sudah seperti ini, ada baiknya untuk melakukan karantina mandiri dan apabila parah, hubungi tenaga kesehatan.
Belum lama ini, sakit mata dilaporkan sebagai gejala Covid-19. Banyak orang yang dites positif Covid-19 menemukan bahwa mereka merasakan sakit di mata mereka saat timbulnya penyakit. Hal ini sering diabaikan karena banyak yang mengira kalau ini dampak dari sering menatap layar ponsel yang terlalu lama.