Menu

Gak Cuma Terjadi pada Remaja, Ternyata Jerawat Hormonal Bisa Menyerang di Usia 40-an Lho, Ini Penyebab dan Cara Menanganinya Beauty!

06 Februari 2023 17:05 WIB

Ilustrasi wajah berjerawat. (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang kerap terjadi pada banyak orang. Salah satu penyebab dari masalah ini adalah hormon tubuh yang biasanya terjadi di waktu pubertas.

Namun, hal ini gak menutup kemungkinan jerawat hormonal terjadi saat sudah dewasa, lho. Melansir laman Healthline, Senin (6/2/2023), beberapa orang rupanya mengalami keluhan jerawat di usia dewasa.

Berdasarkan hasil studi pada tahun 2008, sebanyak 50 persen wanita usia 20 hingga 29 mengalami masalah jerawat. Kemudian sebanyak 25 persen wanita dengan rentang usiaa 40 hingga 49 memiliki keluhan yang sama.

Ada beberapa karakteristik yang disebut sebagai jerawat hormonal, yaitu muncul di area pipi dan dagu, blackheads, whiteheads, dan jerawat bernanah, kulit berminyak, inflamasi, dan kulit sensitif.

Apa yang menyebabkan jerawat hormonal muncul?

Nah Beauty, biasanya jerawat muncul karena minyak alami kulit bersifat sensitif terhadap hormon androgen. Menurut Natalia Spierings, selaku dermatologis, androgen akan meningkatkan produksi minyak atau sebum di kulit. 

"Beberapa wanita lebih sensitif terhadap andgrogen di bandingkan yang lainnya. Tingkan sensitif terhadap hormon ini akan berubah seiring bertambangnya usia," terangnya.

Ia juga menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang dapat memperparah sensitivitas hormon androgen. Salah satunya adalah penggunaan beberapa produk perawatan wajah. 

Penggunaan produk yang beragam berisiko menyebabkan iritasi pada kulit. Kondisi ini akan menyebabkan kemerahan, kerusakan skin barrier, hingga munculnya jerawat.

Apakah jerawat hormonal dapat menyerang segala usia?

Spierings menjelaskan bahwa gak ada usia tertentu yang dapat ditetapkan kapan jerawat hormonal akan muncul dan hilang. Umumnya, kondisi ini memang terjadi pada saat pubertas, namun belum tentu berhenti bahkan saat sudah menopause.

"Setiap wanita berbeda dan sayangnya gak bisa diprediksi apakah seseorang akan mengalami masalah jerawat. Di sisi lain, ada beberapa orang yang sama sekali gak pernah mengalaminya," terangnya.

Bahkan, ia menjelaskan ada beberapa kasus di mana wanita dengan kulit berminyak, dan cenderung berjerawat sepanjang usia 20 hingga 30-an tetap mengalami masalah yang sama bahkan setelah menopause. 

Meski begitu, ia mengatakan bahwa ada beberapa cara untuk menangani masalah jerawat hormonal ini.

Cara mengatasi jerawat hormonal

Lebih lanjut, Spierings pun memaparkan soal cara mengatasi jerawat hormonal ini, Beauty. Diantaranya adalah:

1. Kurangi rutinitas perawatan kulit

Beauty, ternyata terlalu banyak menggunakan produk perawatan kulit gak melulu baik, lho. Spierings menjelaskan bahwa hal sederhana adalah yang terbaik.

Oleh karena itu, sebaiknya kurangi rutinitas perawatan kulitmu. Cukup lakukan pembersihan kulit dasar, pakai pelembab, dan jangan lupa rutin aplikasikan sunscreen.

2. Gunakan perawatan khusus 

Kini sudah banyak perawatan khusus jerawat yang dapat kamu lakukan sendiri. Salah satu bahan yang terkenal untuk menangani masalah ini adalah Salicilic acid. 

Namun, cobalah untuk menggunakannya secara bertahap. Pakai produk dengan kandungan Salicilic acid 2 persen selama beberapa minggu. Lalu perhatikan perubahannya, Beauty.

Selain itu, beberapa kandungan lain yang baik untuk jerawat, diantaranya adalah benzoyl peroxide, adapalee, azelaic acid, dan beta hydroxy acid.

3. Kunjungi dermatologis

Langkah lain yang dapat kamu lakukan adalah menginjungi dermatologis. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan meresepkan beberapa obat yang dapat mengatasi permasalahan jerawat.

Pastikan untuk melakukan kunjungan ke dermatologis yang tepat, ya. Penggunaan obat sembarangan dapat berisiko menyebebakan kondisi kulit semakin parah.

Nah, itu dia beberapa hal yang harus kamu ketahui terkait jerawat hormonal. Semoga bermanfaat ya, Beauty! 

Artikel Pilihan