Menu

Jangan Larang si Kecil Main di Luar Ya Moms, Studi Buktikan Berani Kotor di Alam Bisa Tingkatkan Kekebalan Tubuh Lho, Cuss Simak di Sini!

14 Februari 2023 14:39 WIB

Anak Bermain. (Unsplash/Melvina Mak)

HerStory, Jakarta —

Moms, ternyata istilah ‘bermain kotor itu baik’ bukan sekadar slogan. Dalam sebuah penelitian di Finlandia, bermain di alam dan bersentuhan langsung dengan tanah serta tanaman hijau ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak lho, Moms. 

Penelitian ini menjadi salah satu usaha untuk memanipulasi antara lingkungan dan anak-anak. Hal tersebut guna menguji dampaknya terhadap perubahan mikrobioma di tubuh sekaligus sistem imun pada anak.

Selama penelitian, para ahli membuat tempat penitipan anak dengan ruang bermain ditumbuhi rumput dan semak-semak . Di dalamnya, anak-anak dibiarkan bebas bermain kotor sambil merawat tanaman pada sebuah pot yang dimiliki masing-masing. 

Peneliti menemukan hasil, anak-anak dengan usia 3 hingga 5 tahun yang diteliti selama 28 hari, di ruang terbuka menunjukkan peningkatan sel T serta tanda penting imun lain di dalam tubuh mereka. 

Selain itu, mikroba di dalam perut dan kulit anak-anak yang bermain di alam, dalam waktu singkat tampak lebih sehat dari biasanya. 

Mikroba yang dimaksud berupa gammaproteobacteria, dapat meningkatkan sistem imun kulit sekaligus membantu sekresi imun di dalam darah. Bahkan, mikroba tersebut mampu mengurangi kandungan interleukin-17 A yang terhubung dengan penyakit imun.

Dalam penelitian ini para ahli juga membandingkannya dengan anak-anak yang beraktifitas di dalam ruangan dengan tempat fasilitas permainan seperti lapangan berkonblok, ubin, hingga kerikil.

Peneliti dari Universitas Helsinki, Marja Roslund mengatakan, anak-anak butuh waktu kurang dari satu bulan rutin bermain di alam luar bersentuhan dengan kotor, seperti tanah dan tanaman untuk meningkatkan imunnya. 

"Kami menemukan mikrobiota usus anak-anak yang bermain dan menerima tanaman hijau mirip dengan mikrobiota usus anak-anak yang mengunjungi hutan setiap hari," ungkap Roslund, sebagaimana dikutip HerStory dari Science Alert, Selasa (14/2/2023). 

Faktanya, gagasan lingkungan alam berdampak pada kekebalan manusia dikenal sebagai 'hipotesis keanekaragaman hayati'. Hopotesis itu berupa hilangnya keanekaragaman hayati di daerah perkotaan yang meningkatkan penyakit terkait kekebalan imun tubuh. 

"Jadi pada hasil penelitian mendukung hipotesis keanekaragaman hayati dan konsep menemukan, keanekaragaman hayati yang rendah di lingkungan hidup modern dapat menyebabkan prevalensi penyakit yang dimediasi kekebalan tubuh," kata Roslund. 

Lebih baik jika anak-anak bisa bermain di genangan air dan menggali tanah organik, dibandingkan hanya dibiarkan di dalam ruangan. Kesimpulannya, anak-anak yang bermain ke alam lima kali seminggu berdampak pada mikroba. 

Bermain di alam cukup sederhana, bahayanya rendah, dan potensi manfaatnya luas. Ikatannya dengan alam saat kecil juga baik untuk masa depan ekosistem planet.

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani

Artikel Pilihan