Menu

Tangani Sejak Dini, Ini 5 Tanda Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual! Moms Wajib Catat Ya!

15 Februari 2023 18:10 WIB

Ilustrasi korban kekerasan seksual.

HerStory, Jakarta —

Menurut Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), membenarkan bahwa para anak yang merasakan kekerasan seksual sangat takut untuk melaporkan ke orangtuanya. Apalagi jika sang anak yang menjadi korban masih balita dan pastinya akan susah untuk berkomunikasi dan tertekan. Lalu, bagaimana sih cara mengenalinya?

Dikatakan Ketua Satgas Perlindungan IDAI, Dr. Eva Devita Harmoniati, umumnya anak korban kekerasan seksual takut untuk melapor karena merasa malu, area pribadinya disentuh orang lain, yang akhirnya takut disalahkan.

"Takut disalahkan, akhirnya tidak bercerita, kalau tidak bercerita, akhirnya ia terus alami kekerasan seksual berulang, bisa juga karena ada ancaman dari pelaku, kalau laporkan bakal dikasih ancaman," ujar Dr. Eva saat konferensi pers virtual, dilansir dari suara.com pada Rabu (15/2/2023).

Akibat enggan melaporkan ini, akhirnya orangtua perlu tahu tanda bahaya atau red flag dan harus dicurigai jika anak balita jadi korban kekerasan seksual, seperti sebagai berikut:

1. Kenali Perilaku Anak Berubah

Umumnya orangtua tahu ada yang berubah pada sikap anak yang tak biasa, seperti mengurung diri, menutup diri, dan tak mau berbicara sedikitpun.

"Anak-anak alami kekerasan seksual, pasti ada mengalami perubahan perilaku, anaknya mengurung diri, tidak mau ngobrol dengan terbuka, makan banyak jadi sedikit," papr Dr. Eva.

2. Alami Sakit Tak Biasa

Setelah perilakunya berubah, karena tak mau makan dan stres, hasilnya anak tersebut malah sakit-sakitan. Bahkan ia tak mau keluar rumah bersosialisasi dengan teman-temannya, termasuk tak ingin pergi ke sekolah.

3. Sakit Ketika BAK dan BAB

Meski balita belum bisa cerita apa yang sudah dialaminya, dan tak mengerti jika itu adalah kekerasan seksual. Maka orangtua wajib curiga jika tetiba anak merasa sakit saat buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB).

"Ketika dicebokin keluh sakit, pelan-pelan ditanya, coba dilihat, karena balita itu nggak bisa menceritakan dengan runtut," jelas Dr. Eva.

4. Ajak Bicara Anak Perlahan

Jika anak sudah menunjukan gejala mengkhawatirkan di atas, coba tanya perlahan dengan hati-hati dia belakangan main dengan siapa, tanya kenapa sakit pernah ada yang memegang tanpa izin atau alat genitalnya mendapat perlakuan tak seharusnya.

5. Ajak Periksa ke Dokter

Saat dugaan sudah semakin kuat, tapi anak masih enggan bercerita atau sedikitpun membuka mulut, maka menurut Dr. Eva tak ada salahnya langsung membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan medis dan diagnosis pasti.

"Ketika curiga tapi nggak mau cerita, segera bawa ke dokter, maka dokter akan membantu elaborasi, analisis lebih jauh dan biasanya bekerja sama dengan psikolog," Dr. Eva.