Beauty, kamu pasti pernah mendengar mitos yang beredar seputar haid atau menstruasi, kan? Nah, salah satu yang menjadi pertanyaan banyak kaum hawa adalah boleh tidaknya keramas saat haid. 

Akan tetapi, kita tak tahu makna dari larangan tersebut dan bahkan tak tahu pasti apakah larangan tersebut benar atau hanya mitos belaka.

Namun, mengutip dari Verywell Health, Kamis (16/2/2023), ternyata larangan keramas saat menstruasi ternyata hanya mitos belaka, lho Beauty.

Mitos tersebut memang sudah beredar sejak zaman dahulu. Awalnya, mitos ini muncul karena konstruksi budaya dan minimnya akses pengetahuan berbasis sains pada masa itu.

Akhirnya sejumlah kultur jamak mengaitkan tabu sosial dengan menstruasi. Padahal, menurut Unicef, mandi dan keramas saat mens adalah hal yang penting.

Mandi dan juga keramas saat menstruasi wajib dilakukan untuk menjaga kebersihan tubuh wanita.

Bahkan, wanita disarankan mandi dengan sangat bersih dan membersihkan area kewanitaan setidaknya dua kali sehari.

Ketika menstruasi, kita juga disarankan mengganti pembalut setidaknya 3 sampai 5 jam sekali untuk menghindari adanya bakteri pemicu penyakit. Namun, jika darahnya terlalu banyak, kamu bisa menggantinya lebih sering.

Tak hanya untuk menjaga kebersihan, mengutip dari Medical News Today, mandi dan keramas saat mens akan membantu melancarkan peredaran darah.

Ketika peredaran darah lancar, maka nyeri mens akan berkurang dan bahkan dapat membantu meredakan ketegangan otot yang membuat tidak nyaman.

Namun, ketika mandi dan keramas, pastikan membersihkan area kewanitaan tidak dengan sabun yang mengandung pewangi dan cukup gunakan air mengalir.

Sejumlah sabun dan produk berpewangi dapat mengganggu keseimbangan bakteri di seputar organ kewanitaan. Jika bakteri baik di sekitar organ kewanitaan terganggu, justru berisiko rentan terinfeksi di area tersebut.

Jadi, tak ada alasan untuk tidak keramas saat mens ya Beauty. Menjaga kebersihan dan kesehatan hukumnya wajib, ya Beauty!