Menu

Berkaca dari Kasus Ashanty yang Tak Haid Selama 6 Tahun, Ini Bedanya Alat Kontrasepsi Hormonal dan Non Hormonal

20 Februari 2023 16:05 WIB

Ilustrasi Alat Kontrasepsi. (Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Bandung —

Baru-baru ini Ashanty diketahui sempat alami pendarahan hebat setelah mengganti alat kontrasepsinya. Aurel Hermansyah pun menjelaskan mengenai kondisi sang bunda bahwa Ashanty sempat mencopot alat kontrasepsi karena sudha enam tahun.

Alat kontrasepsi yang dipakai sebelumnya membuat Ashanty tidak mengalami haid selama 6 tahun. Karena itu setelah berganti spiral, Ashanty kembali mengalami menstruasi yang

Lalu, apa perbedaan alat kontrasepsi hormonal dan yang non-hormonal berdasarkan kasus Ashanty? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

Kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi yang mengandung hormon dan disebut dengan estrogen dan progestin. Keduanya bekerja dengan menghentikan atau mengurangi ovulasi, proses pelepasan sel telur dari ovarium.

Kontrasepsi hormonal pun bisa mengentalkan lendir serviks agar sperma tidak masuk ke dalam rahim. Kemudian bisa menjadikan tipisnya lapisan rahim sehingga sel telur yang telah dibuahi menjadi lebih kecil kemungkinannya untuk menempel dan terjadi pembuahan.

Kontrasepsi hormonal diketahui memang lebih efektif untuk mencegah kehamilan dibandingkan kontrasepsi non hormonal. Namun, kontrasepsi hormonal bisa mengatasi masalah kesehatan lainnya, seperti meredakan sakit menstruasi, mengatasi masalah kulit, risiko kanker ovarium dan endometrium hingga penyakit radang panggul simptomatik.

Contoh dari kontrasepsi hormonal adalah pil KB, patch atau koyo kontrasepsi yang harus ditempel pada kulit dan diganti setiap minggu.

Selain itu, terdapat juga ada juga cincin vagina yang harus diganti setiap bulan, suntikan kontrasepsi yang dilakukan setiap tiga bulan, atau implan yang ditempatkan di bawah kulit atau ke dalam rahim diganti setiap 3 tahun.

Kontrasepsi non hormonal

Kontrasepsi non hormonal sendiri merupakan jenis kontrasepsi yang bisa mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan tanpa menggunakan hormon. Kontrasepsi ini pun memiliki berbagai metode, seperti metode penghalang (kondom) atau keluarga berencana alami (mengeluarkan sperma di luar vagina).

Jenis non hormonal lainnya yaitu alat kontrasepsi dalam rahim, seperti misalnya intrauterine device (IUD) tembaga, spermisida dan gel kontrasepsi.

Kontrasepsi non hormonal ini mampu mencegah kehamilan, dengan cara membunuh sperma atau membuat lingkungan vagina atau rahim tidak ramah untuk sperma.

Artikel Pilihan