Beauty, menjadi content creator merupakan salah satu peluang untuk bisa mendapatkan uang. Tak heran, banyak Generasi Z alias Gen Z yang tertarik menjadi kreator karena keuntungan tersebut. 

Namun, memulai untuk content creator tentu gak mudah. Ketatnya persaingan terkadang menimbulkan keraguan dalam diri untuk memulai. 

Melihat masalah tersebut, Chief Marketing Officer (CMO) Majelis Lucu Indonesia, Gianluigi Christoikov Girsang, memiliki beberapa tips bagi para Gen Z yang ingin meningkatkan potensi dalam diri melalui konten.

Yuk simak pembahasannya berikut ini. 

1. Bekali Diri dengan Referensi

Menurut Gian, penting untuk para Gen Z mengutamakan fokus banyak mencari referensi terkait konten apa yang ingin dibuat sebelum memulainya. 

“Jadi mulai aja dulu. Nah sebelum itu, cari referensi yang banyak, jangan malas cari referensi. Dari referensi itu, kalian bisa tahu si A bahas apa, si B bahas apa, si C bahas apa, lalu si A, B, C itu batasnya apa," kata Gian, dalam kickoff TEDx Sampoerna University di Sampoerna University, Pancoran, Jakarta, Senin (20/2/2023). 

2. Jangan Insecure

Gian menuturkan, mulai untuk membuat konten terkadang terhambat oleh ketidakyakinan diri pada platform yang digunakan. Menurutnya, jika masih insecure, sesuaikan kemampuan awal di wadah yang tepat.

"Insecure? Gak apa-apa, banyak solusinya. Insecure depan kamera? Ada podcast. Malu suara, ada blog, dan masih bisa tulisan doang di Instagram,” ucap Gian. 

Menurut Gian, jangan jadikan insecure sebagai alasan untuk malas memulai sesuatu yang dapat mengembangkan potensi dalam diri. 

“Jadi banyak platform, jangan takut, jangan insecure. Insecure itu hanya menjadi alasan buatku, enggak sepenuhnya, kadang jadi alasan bermalasan. Jadi ketika insecure, cari wadah yang paling pas buat kalian," ujarnya.

3. Kenali Tren

Gian mengungkapkan, Gen Z adalah generasi aspirasi dan kritik bagi dunia nyata maupun siber. Hal ini bisa menjadi salah satu peluang untuk isi konten. 

"Seperti konten MLI dan platform lainnya, yang menyampaikan apa yang mereka (Gen Z) pikirkan, itu mungkin bikin mereka happy banget," tuturnya.