Menu

Si Kecil Gampang Nangis? Ketahui 5 Ketakutan Balita Sesuai Umurnya

28 Desember 2020 16:55 WIB

Ilustrasi anak menangis (Toronto Star/Edited by HerStory)

HerStory, Purwokerto —

Si kecil gampang banget menangis? Si kecil yang sering menangis belum tentu cengeng lho Moms. Jangan-jangan ada sesuatu yang ditakuti. Anak-anak memang punya ketakutan tersendiri sama beberapa hal. Mungkin Moms pernah tahu anak kecil yang takut banget sama badut? Atau si kecil yang sering minta ditemani saat ingin buang air kecil di malam hari? Nah kalau si kecil memang takut sama beberapa hal, kemungkinan ia menangis karena memang ada ketakutan tersendiri. Engga jarang juga si kecil sering memanggil ibunya karena takut akan sesuatu. Sosok ibu menjadi tempat berlindung bagi anak.

Nah kira-kira apa aja ya ketakutan si kecil? Ternyata, anak punya ketakutan tersendiri sesuai dengan usianya. Walaupun terkadang ketakutan ini bisa memudar seiring berjalannya usia, tapi engga jarang juga terbawa sampai dewasa. Yuk kita cari tahu apa aja ketakutan si kecil biar Moms bisa lebih paham dan bisa mendampinginya.

1. Usia 6-8 Bulan

Di usia ini, mungkin si kecil akan lebih sering menangis. Tapi percaya engga Moms, kalau si kecil menangis karena sesuatu yang engga ia mengerti. Bayi pada usia ini masih sangat minim bahasa dan ingatan tentang benda sekitar. Jadi, jangan heran ya kalau ada orang asing yang engga pernah ia temui, si kecil langsung menangis. Sesuatu yang asing itu dianggap sebagai hal yang menakutkan bagi si kecil. Selain itu, suara yang keras seperti kendaraan bermotor, benda yang pecah, hingga pintu yang terbanting dapat membuat si kecil kaget dan merasa ketakutan. Kalau sudah seperti ini, Moms bisa memberikan pelukan dan menenangkan si kecil. Pastikan moms memberikan tepukan lembut di punggungnya agar si kecil merasa nyaman dan aman.

2. Usia 9-12 Bulan

Berbeda dengan bayi usia 6-8 bulan, bayi pada usia ini sudah cukup mengenal keadaan sekitarnya. Ia juga sudah mengenali Moms sebagai ibu yang lembut dan sosok yang selalu ada dan juga Dads sebagai ayah yang siap melindunginya kapan aja. Ngga heran kalau bayi pada usia ini akan lebih berani dan sering berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Tapi uniknya, karena pengetahuannya tentang orang sekitar masih terbatas, ia akan mudah menangis kalau engga ada orang yang dikenalinya. Kalau sudah seperti ini, pastikan Moms atau pasangan bisa mendampingi si kecil saat beraktivitas.

3. Usia 1-2 Tahun

Si kecil yang ada pada usia ini memang sedang aktif-aktifnya ya Moms. Mereka lebih suka kegiatan yang melibatkan fisik seperti bermain dengan temannya. Tapi kalau si kecil takut karena sesuatu, bukan lagi ia merasa asing. Biasanya ketakutan yang terjadi pada usia ini memang karena si kecil takut akan hal itu. Misalnya yang umum terjadi adalah anak yang takut untuk mencukur rambut. Di pikiran si kecil, bunyi alat cukur rambut ternyata cukup menyeramkan Moms. Ia juga takut karena ada beberapa benda tajam seperti gunting yang ada di sekitarnya. Karena itu, Moms dan pasangan jangan menertawakan ya kalau si kecil menunjukkan ketakutannya.

4. Usia 2-3 Tahun

Moms bisa menebak apa yang ditakuti anak-anak usia 2-3 tahun? Yap, si kecil biasanya takut dengan dokter. Ia menganggap dokter sebagai suatu hal yang menakutkan karena berpakaian putih dan ada beberapa alat di sekitarnya. Engga mengherankan kalau si kecil jadi gampang rewel jika bertemu dokter. Selain itu, si kecil juga mulai takut dengan ruangan gelap. Biasanya, ia akan minta untuk ditemani saat ingin buang air kecil di malam hari. Anehnya lagi, ia akan susah tidur kalau lampunya redup. Fantasi anak pada usia ini besar sekali, makanya ia takut dengan hal-hal yang cenderung asing dan menakutkan seperti dokter dan ruangan gelap. Ia takut dokter melukainya atau ada hantu saat di ruangan gelap. Pada usia ini, Moms bisa melatihnya dan memberikan pengertian kalau itu hanya imajinasinya saja.

5. Usia 3 Tahun Ke Atas

Pengetahuan anak akan berkembang pesat di usia ini. Ia mulai banyak berbicara dan sering caper dengan orang sekitar. Anak yang sudah berumur 3 tahun ke atas engga lagi menangis karena ketakutan. Biasanya ia lebih memilih untuk mengatakannya daripada menangis. Nah kalau si kecil sudah berani mengatakan apa ketakutannya, Moms jangan buru-buru menyuruhnya untuk menjadi anak yang pemberani ya. Beri pengertian kalau ketakutannya engga seburuk yang ia bayangkan. Moms juga bisa mencontohkannya langsung dengan memperlihatkan kalau itu engga berbahaya. Misalnya si kecil yang takut badut, Moms bisa mendekati badut dan berinteraksi biar si kecil tahu kalau badut itu engga berbahaya.