Sarah menjadi korban KDRT yang diduga dilakukan oleh sang suami, Rizal Djibran. Ia pun melakukan perbuatan sang suami ke pihak berwajib. Dugaan KDRT itu terjadi lantaran Sarah menolah diajak berhubungan badan yang disebutnya menyimpang.

Sifat tempramen yang dimiliki Rizal Djibran, rupanya sudah disadari oleh Sarah sejak sebelum menikah. Adapun Sarah dan Rizal Djibran menikah pada Februari 2022 lalu setelah melakukan taaruf selama delapan bulan lamanya.

Genap setahun menikah, Sarah melaporkan suaminya itu ke polisi atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.

"Saya taaruf sama dia 8 bulan. Itu cuma via chat," terang Sarah kepada wartawan usai diperiksa polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

"Kalau mengenai sifat dia yang temperamen, itu pada saat foto preweed," beber Sarah.

Sarah mengaku ia mulai mendapat tindak kekerasan dari Rizal sejak awal pernikahan. Dimulai dari kekerasan verbal. Sementara kekerasan fisik ia rasakan satu bulan setelah menikah.

"Satu bulan setelah menikah (mendapat kekerasan fisik). Tetapi sebelum itu kekerasan verbal," terang Sarah.

Sementara pada November 2022 lalu Rizal disebut telah mengajukan gugatan cerai talak atas Sarah. Kini sidang cerai sedang berproses di pengadilan.

Selain menjadi korban KDRT, Sarah juga mengaku bahwa suaminya memaksa melakukan seks menyimpang.

Tris Harijanto, kuasa hukum Sarah, mengatakan penyimpangan seks yang diduga dilakukan oleh Rizal Djibran jorok. Meski tak merinci dengan detail, ia menggunakan analogi pintu dan jendela.

"Ibarat teman-teman punya rumah. Sudah disediakan pintu untuk keluar masuk, kenapa harus lewat jendela?" terang Tris.

"Saya enggak bisa menjelaskan secara konkret, karena risih kalau kita membeberkan hal yang jorok," ujarnya melanjutkan.

Sarah, terang Tris, menolak permintaan suaminya untuk melakukan hubungan seks menyimpang tersebut. Akibatnya ia dianiaya oleh Rizal Djibran sehingga mengalami memar dan lebam pada kaki serta tangannya.