Menu

Stop Kemasan Sekali Pakai dengan Penerapan Gaya Hidup Guna Ulang Mulai Sekarang Ya, Intip Solusi Barunya di Sini!

23 Februari 2023 19:46 WIB

Konferensi pers oleh Gerakan Diet Kantong Plastik dan Zero Waste Living Lab - Enviu (Noorma/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, apakah kamu tahu bahwa sampah menjadi salah satu permasalahan gak hanya di Indonesia namun seluruh dunia? Bahkan, belakangan ini beredar foto tumpukan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang yang sudah mencapai 40 meter atau setara dengan gedung 16 lantai, lho.

Oleh karena itu, sudah saatnya setiap orang mulai sadar akan masalah ini, Beauty. Salah satu cara untuk mengurangi permasalahan sampah adalah dengan menjalankan gaya hidup guna ulang.

“Gaya hidup guna ulang adalah gaya hidup yang menjalankan prinsip pakai-habiskan-kembalikan. Familiar dengan penggunaan air galon yang harus dikembalikan setelah airnya habis terpakai? Prinsip pakai-habiskan-kembalikan dari penggunaan air galon inilah yang kemudian direplikasi terhadap cara kita mengkonsumsi produk rumah tangga lainnya agar sampah yang dihasilkan minim,” ungkap Tiza Mafira, selaku Executive Director Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Gerakan ini menjadi kabar baik bagi masyarakat khususnya di kawasan Jakarta. Pasalnya, menerapkan gaya hidup guna ulang menjadi kian mudah dan anti-ribet dalam pelaksanaannya.

“Bagi warga DKI Jakarta, menjalankan gaya hidup guna ulang sekarang pun menjadi lebih mudah karena adanya Gerakan Guna Ulang Jakarta (GGUJ), sebuah inisiatif untuk mewujudkan ekosistem yang dapat mendukung gaya hidup guna ulang di Jakarta. Diluncurkan tahun lalu, warga Jakarta, terutama generasi muda, cukup reseptif dengan solusi guna ulang ini karena cukupconvenientdanaffordable,” lanjutTiza.

Sejak diluncurkan tahun lalu, inisiasi yang digagas oleh GIDKP dan Zero Waste Living Lab (ZWLL) Enviu ini berfokus dalam pengurangan sampah plastik dari kemasan sekali pakai pada makanan, produk rumah tangga, hingga layanan pesan-antar makanan online. Gerakan ini melibatkan tiga start up teknologi binaan Enviu, yaitu Alner, ALLAS, dan QYOS.

Ketiga start up tersebut menjalin kerja sama dengan brand yang sudah akrab di masyarakat. Dengan begitu, masyarakat gak perlu ragu dan dengan mudah ikut terlibat dalam Gerakan Guna Ulang.

“Salah satu kunci agar gaya hidup guna ulang dapat tepat sasaran adalah melibatkan brand yang memang dekat dengan gaya hidup warga Jakarta karena masyarakat sudah kenal dengan produknya. Perusahaan FMCG global Wipro dan Unilever hingga brand lokal YAGI dan Work Coffee adalah contoh perusahaan dan brand yang telah bekerja sama dengan ketiga startup kami dalam memberikan opsi kemasan guna ulang kepada konsumennya di Jakarta,” ungkap Darina Maulana,Indonesia Program Lead, Enviu, Zero Waste Living Lab.

Dengan ikut serta dalam program tersebut, konsumen dapat mengembalikan kemasan produk untuk digunakan ulang oleh produsen. Jika telah habis dipakai, kemasan guna ulang ini dapat dikembalikan atau dapat dijemput gratis oleh kurir Westbike Messenger Service agar semakin mendukung inisiatif ramah lingkungan yang menjadi inti dari gaya hidup guna ulang.

Alner

Alner adalah startup berbasis digital yang menyediakan kebutuhan harian dalam kemasan guna ulang. Alner, dulu dikenal dengan Koinpack yang menjual kebutuhan harian dengan kemasan guna ulang lebih dari 100 titik, termasuk di sejumlah bank sampah. Sebanyak lebih dari 349.000 kemasan sekali pakai telah digantikan oleh kemasan guna ulang Alner.

ALLAS

ALLAS hadir untuk membantu pelaku F&B Indonesia mewujudkan bisnis yang sustainable dengan menghadirkan kemasan guna ulang untuk makanan yang dipesan secara daring. Bekerja sama dengan 24 mitra F&B untuk menyediakan kemasan guna ulang untuk makanan yang dipesan secara daring. Sebanyak 5000 kemasan makanan sekali pakai telah digantikan dengan kemasan makanan sirkular ALLAS.

QYOS

QYOS adalah startup berbasis digital yang menyediakan stasiun refill otomatis untuk produk rumah tangga, yang ditempatkan di toko-toko di area tinggal masyarakat. Dengan solusi refill tanpa plastik QYOS berhasil bermitra dengan empat grup FMCG dalam menyediakan 11 mesin isi ulang otomatis produk rumah tangga. Dengan begitu start up ini berhasil mencegah penumpukan 100kg sampah plastik.