Menu

Banyak yang Abai, Ini 8 Jenis Vaksinasi yang Perlu Dilakukan Orang Dewasa, Catat Ya!

02 Maret 2023 10:05 WIB

Ilustrasi vaksin booster. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Enggak hanya bayi dan balita saja yang harus mendapatkan vaksinasi, orang dewasa juga membutuhkan vaksinasi untuk mencegah berbagaii macam penyakit yang mengancam.

Namun, sebelum melakukan vaksinasi, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis penyakit dalam terkait keinginan untuk mendapatkan vaksinasi dewasa.

Vaksinasi dewasa diberikan berdasarkan kelompok usia, pertimbangan pekerjaan, gaya hidup, dan rencana bepergian ke daerah endemis. 

Saat ini, pedoman imunisasi dewasa yang digunakan sesuai Rekomendasi Satgas Imunisasi Dewasa Persatuan Dokter Penyakit Dalam Seluruh Indonesia (PAPDI) tahun 2021.

Dalam keterangan resminya yang dikutip HerStory pada Kamis (2/3/2023), Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah, dr. Hikmat Pramukti, Sp.PD menginformasikan beberapa jenis vaksin yang diperlukan orang dewasa.

Apa saja? Yuk, simak baik-baik, ya!

1. Influenza

Influenza adalah penyakit menular yang menyerang saluran pernapasan atas akibat virus influenza tipe A dan tipe B. 

Meskipun penyakit ini umum dialami oleh setiap orang, tapi virus influenza cukup sering bereplikasi dan bermutasi. Makanya, vaksinasi influenza perlu dilakukan satu kali setiap tahun.

2. Tetanus, difteri, dan pertusis (Tdap/TD)

Vaksin ini melindung kamu dari infeksi Tetanus, Difteri, dan Pertusis (batuk rejan) yang dapat menyebabkan penyakit serius sampai kematian. 

Vaksin Tdap penting untuk wanita hamil karena dapat membantu mengurangi risiko terjadinya Tetanus Neonatorum pada bayi baru lahir. Vaksinasi Tdap diberikan satu dosis setiap 10 tahun atau setiap kehamilan.

3. Varisela (cacar air)

Penyakit menular ini disebabkan oleh virus Varisela zoster. Sebelum melakukan vaksin cacar air, pastikan kamu belum pernah mengidap cacar air dan enggak mengidap penyakit tertentu, seperti kanker atau HIV. 

Orang dewasa yang belum pernah mendapat vaksinasi varisela dan belum pernah terinfeksi cacar air, diberikan vaksinasi varisela sebanyak dua kali dengan jarak minimal 28 hari.

4. Measles, Mumps, Rubella (MMR)

Measles (campak), mumps (gondongan), dan rubella (campak jerman) adalah infeksi virus yang memiliki dampak berbahaya, seperti radang otak (encephalitis). 

Vaksinasi ini penting dilakukan, terutama bagi kaum wanita yang memiliki rencana untuk hamil. Sebaiknya lakukan vaksinasi MMR sebelum program hamil berjalan untuk mencegah infeksi rubella tertular pada janin. 

Ingat, lakukan vaksinasi ini sebelum hamil, apabila kamu sedang hamil, enggak disarankan untuk melakukan vaksinasi ini hingga masa hamil selesai. Vaksinasi MMR diberikan sebanyak dua kali dengan jarak minimal 28 hari.

5. Pneumokokus

Infeksi bakteri pneumokokus dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, infeksi darah, dan kematian. Orang dewasa dengan kekebalan tubuh yang rendah, penderita asma, dan perokok adalah kategori yang memiliki risiko tinggi terinfeksi pneumonia hingga mengalami gejala berat seperti meningitis, sepsis, dan bakteremia. 

Saat ini terdapat 2 tipe vaksin pneumonia, yaitu Vaksin Pneumokokal Konjugat (PCV13) dan Vaksin Pneumokokal Polsakarida (PPSV23).

6. Meningitis 

Meningitis adalah penyakit peradangan pada selaput otak akibat bakteri Meningococcal. Vaksin meningitis diberikan pada kondisi khusus, seperti perjalanan umrah dan ibadah haji. Vaksin meningitis cukup diberikan satu dosis. 

Untuk keperluan keberangkatan umrah dan ibadah haji, vaksin meningitis wajib disertakan di International Certificate of Vaccination (ICV).

7. Hepatitis A dan Hepatitis B

Penyakit Hepatitis A dan Hepatitis B dapat menyebabkan kerusakan organ hati hingga sirosis dan kanker, karenanya penting untuk melakukan vaksinasi ini. 

Vaksinasi Hepatitis A diberikan dua kali dengan jarak minimal 6 bulan. Sementara itu, vaksin Hepatitis B diberikan tiga kali dengan jarak 0, 1, dan 6 bulan.

8. Tifoid

Demam tifoid/tipes menduduki urutan kelima penyakit paling menular di Indonesia. Kurangnya menjaga higienitas menjadi faktor pendukung penularan demam tifoid. Vaksinasi tifoid diberikan satu dosis rutin setiap tiga tahun. 

Untuk perlindungan penyakit yang lebih optimal, penting untuk selalu menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat.

Nah, itulah beberapa jenis vaksin yang dibutuhkan oleh orang dewasa. Semoga bermanfaat, ya!