Ilustrasi anak mengalami depresi. Foto tidak terkait dengan isi berita. (iStock/Edited By HerStory)
Moms, penyakit mental merupakan kondisi yang bisa menyerang siapapun dari berbagai golongan usia, termasuk anak-anak.
Seperti yang belum lama ini terjadi, kasus seorang bocah kelas 4 SD yang gantung diri usai diduga menjadi korban perundungan di sekolah.
Kesehatan mental memang gak terlihat secara langsung seperti gangguan fisik pada umumnya, Moms. Meski begitu, bukan berarti hal ini gak nyata adanya, lho.
Depresi juga menunjukkan gejala tertentu yang harus segera disadari. Sayangnya kerap gejala depresi yang ditunjukkan anak hanya diyakini sebagai perubahan emosional dan psikologis sementara saja.
Padahal, bisa saja perubahan emosi ini menjadi indikasi bahwa anak sedang mengalami depresi, lho. Melansir laman National Health Servicer UK, Kamis (2/3/2023), berikut beberapa gejala depresi yang mungkin menyerang anak, yaitu:
Mudah tersinggung dan kesal setiap saat
Gak tertarik dengan aktivitas yang sebelumnya membuat anak senang
Sering merasa lelah dan kecapekan
Gangguan tidur
Gak bisa fokus
Menarik diri dari teman ataupun keluarga
Sering merasa ragu
Gak percaya diri
Nafsu makan berkurang atau makan berlebihan
Perubahan berat badan yang signifikan
Gak bisa
Sulit tenang dan merasa lesu
Sering berbicara soal merasa gak berharga dan gak beguna
Merasa kosong
Muncul pikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri
Menyakiti diri sendiri, misal menyayat tangan atau mengonsumsi obat secara sembarang
Nah Moms, anak dengan gangguan kecemasan juga termasuk ke dalam masalah depresi. Bahkan, beberapa penderita mengalami gejala fisik seperti sakit kepala serta sakit perut.
Tentunya, ada banyak hal yang mungkin bisa memicu depresi pada anak, salah satunya lingkungan sekolah. Hal ini sama seperti yang dialami oleh korban MR yang masih berusia 11 tahun, namun mengakhiri hidupnya sendiri karena mengalami masalah di sekolah.
Menurut keterangan sang ibu, WS, korban kerap pulang ke rumah dengan wajah murung dan suasana hati buruk. Rupanya, ia kerap diledek oleh siswa lain lantaran gak punya ayah atau anak yatim.
Perundungan di sekolah khususnya di Indonesia bukanlah kasus baru. Sayangnya hingga kini masalah ini masih belum bisa dituntaskan dan menjadi salah satu dilema di mana sekolah merupakan sebuah tempat aman bagi siswa malah menjadi lubang hitam yang bisa menimbulkan trauma hingga masalah mental.
Jika si kecil menunjukkan gejala depresi, cobalah untuk berbicara dengan buah hati dan minta ia untuk membuka diri, Moms. Selain itu, akan lebih baik jika Moms mengajaknya untuk bertemu dengan ahli dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Semoga informasinya bermanfaat, ya Moms!