Menu

Waspada Beauty, Sains Ungkap 'Makanan Favorit' Banyak Orang Ini Bisa Tingkatkan Risiko Depresi, Ngeri...

02 Maret 2023 21:00 WIB

Ilustrasi wanita depresi (klikdokter.com/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Siapa sih yang tidak suka dengan makanan siap saji, seperti burger, ayam krispi, dan sebagainya. Makanan rendah nutrisi atau junk food ini memang memiliki rasa yang lezat dan gurih. 

Dengan alasan kepraktisan, lebih banyak orang memang memilih mengonsumsi makanan tersebut. Namun tahukah Moms, selain berpengaruh pada kesehatanan, asupan junk food yang masuk dalam tubuh juga memiliki dampak terhadap mental, lho.

Para peneliti menemukan tentang hubungan kompleks antara makanan dan suasana hati seseorang. Hal tersebut termasuk dampak junk food terhadap kondisi mental, seperti kecemasan dan depresi. 

Bahan-bahan seperti garam, gula, dan lemak yang ditambahkan ke makanan olahan untuk meningkatkan rasa memengaruhi kesehatan fisik dan kesehatan otak. 

Melansir dari Live Well Dorset, Kamis (2/3/2023) usus dan otak terhubung melalui koneksi saraf vagus. Jadi, makanan olahan dapat mengganggu bagaimana keduanya mengirim sinyal satu sama lain. 

Usus menghasilkan sekitar 95 persen serotonin atau hormon mengatur nafsu makan dan suasana hati dalam tubuh. Perubahan tingkat serotonin dapat mengubah perasaan, menghasilkan emosi yang berfluktuasi. 

Penelitian pada 2018, The Guardian menemukan, orang yang banyak makan cepat saji cenderung menjadi depresi daripada mereka yang menghindarinya.

Mereka yang mengikuti diet dengan mengonsumsi kacang-kacangan, buah, sayuran, dan ikan, jauh lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi.

Selain depresi, terlalu banyak junk food dapat memperburuk gejala kecemasan. Karbohidrat olahan dalam makanan cepat saji dapat menyebabkan gula darah berfluktuasi, sehingga memicu serangan panik, insomnia, dan kecemasan.

Sebab itu, penting untuk mengonsumsi asupan bernutrisi yang mencakup buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan protein.

Semoga informasinya bermanfaat, ya Beauty!

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani