Moms, pasti kamu sering menemukan hidangan manis yang ditambahkan dengan gula aren atau gula merah. Sekilas tampilan keduanya setelah diolah memang tampak sama. 

Namun, dari segi tekstur, rasa, hingga kandungan nutrisi, antara gula aren dan gula merah sebenarnya sangat berbeda, lho.

Biar gak keliru, yuk simak perbedaan gula aren dengan gula merah berikut ini, sebagaimana HerStory kutip dari Foods Guy, Selasa (7/3/2023). 

1. Asalnya

Seperti namanya, gula aren dan gula merah berasal sumber nabati yang berbeda. Gula aren berasal dari dari nira pohon aren. Sementara gula merah atau coconut sugar berasal dari getah kuncup bunga pohon kelapa.

2. Kandungan Gula

Meski sama-sama bersifat sebagai pemanis, gula aren dan gula merah memiliki kandungan gula yang berbeda lho, Moms. Umumnya, gula merah dibuat dari 95 persen sukrosa dan 5 persen molase. 

Sukrosa terdiri dari 50 persen fruktosa dan 50 persen glukosa. Sementara gula aren terbuat dari 70 persen sukrosa dan sisanya terdiri molekul individu fruktosa serta glukosa sementara gula aren sekitar 80% sukrosa. 

3. Rasa dan Tekstur

Perbedaan selanjutnya antara gula aren dan gula merah adalah rasa serta teksturnya. Sejatinya keduanya memiliki rasa yang sangat mirip, yaitu seperti karamel. 

Namun, jika diperhatikan lebih dekat, tekstur jenis gula ini berbeda. Gula merah memiliki tekstur sedikit lembab karena penambahan molase. 

Gula merah akan mudah larut dalam cairan seperti mentega cair. Tidak seperti gula merah, gula aren memiliki tekstur jauh lebih besar karena dibuat dengan mengeringkan getahnya. 

Proses produksi gula aren dilakukan secara alami, sehingga rasa dan teksturnya kurang mencolok dibandingkan gula merah.

4. Kandungan Nutrisi

Nutrisi dalam satu sendok makan gula aren dan gula merah, mengandung setidaknya 4 gram karbohidrat. Namun, gula merah mengandung kalsium, zat besi, tembaga, kalium, fosfor, mangan, dan magnesium. 

Nutrisi ini hadir berkat penambahan molase ke gula merah. Sementara gula aren secara alami mengandung vitamin C, kalium, fosfor, magnesium, kalsium, zinc, dan inulin atau jenis serat makanan. Inulin bertindak sebagai prebiotik yang memberi makan bakteri baik di usus.

Semoga informasinya bermanfaat ya, Moms!