Beauty, jelang Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri, biasanya para wanita telah menyiapkan pakaian dengan gaya hijab yang tetap modis dan trendi.

Meski demikian, tak bisa dipungkiri, bagi mereka yang mengenakan kerudung, khususnya hijab syar'i kerap bingung untuk tampil dengan gaya modis. Terlebih biasanya, hijab sya'ri selalu identik dengan warna-warna gelap seperti hitam.

Melihat adanya permasalahan tersebut, brand modest fashion lokal Hirmah Shah Reza atau lebih di kenal dengan nama HSR Butiq pun mengeluarkan koleksi busana bertajuk Wonderful Fitri Collection. 

Berbeda dengan koleksi HSR biasanya yang menampilkan warna-warna soft dan monokrom, Wonderful Fitri Collection ini hadir dengan ada warna-warna colorful seperti kuning dan biru elektrik. Namun, tetap tak mengesampingkan konsep syarii utamanya yang tertutup dada dan sopan, namun elegan.

Founder HSR Butiq, Hirmah Shah Reza, menuturkan, setidaknya ada 15 koleksi  yang dihadirkan dalam gelaran Wonderful Fitri Collection ini. Beragam busana syari nan elegan ini pun diperagakan oleh rekan-rekannya sesama artis, sebut saja Eddies Adelia, Iranty Purnamasari, Shezy Idris hingga Lucky Reza.

Lantas, apa keistimewaan Wonderful Fitri Collection By HSR Butiq ini?

"Keistimewaan busana HSR ini tentu saja adalah saya memilih bahan yang berkualitas. Untuk pencarian bahan dan motif juga saya lakukan sendiri. Kemudian, semua busana HSR diproduksi dengan limited edition. 1 warna ini saya hanya memproduksi 10-20 pieces saja. Hal ini karena saya gak mau konsumen memakai produk yang 'pasaran'," tutur Hirmah, saat ditemui HerStory, saat fashion show Wonderful Fitri Collection By HSR Butiq, di bilangan Cinere, Depok, Jawa Barat, belum lama ini.

"Untuk koleksi baru ini, bisa dibilang saya keluar dari zona nyaman dengan mengeluarkan warna-warna baru yang colourfull, biasanya kan HSR itu identik dengan warna soft seperti pastel dan hitam,” lanjutnya.

Soal harga, Hirmah menyebut, koleksi busana syari-nya ini dibanderol antara Rp 900 ribu hingga Rp 2 juta. Dan menurutnya, semua bahan yang HSR Butiq gunakan banyak memakai bahan yang terlihat jatuh karena Hirmah mengusung busana syar’i, sehingga harus ringan dan nyaman.

"Untuk lengan dan dada saya banyak menggunakan jersey tentu dengan kwalitas premium. Untuk khimar saya memakai bahan sifon premium, karena lebih lembut dan lebih ringan. Jadi untuk harga itu, saya memang menyasar kalangan middle up,” ujarnya.

Menilik sejarahnya sendiri, Beauty, Hirmah menuturkan bahwa awalnya ia menekuni bisnis fashion ini secara otodidak saja. 

"Ini lebih ke masalah hobi, saya suka membuat baju-baju untuk dipakai sendiri, ternyata sahabat-sahabat saya banyak yang suka, dan mereka suka minta saya buatkan baju. Dari situlah tercetus ide atau keinginan, kenapa gak buat brand sendiri," bebernya.

Ia pun mengakau, saat memulai bisnisnya ini, dirinya tengah dalam proses mau hijrah dari yang biasa menggunakan jilbab pada umumnya, ke busana syari. 

"Pada akhirnya saya memutuskan memulai bisnis ini dengan konsep syar’i. Kemudian, saya juga mau syiar mengajak para wanita muslimah agar tak takut berbusana syar’i, karena dengan berbusana syar’i tetap akan terlihat modis dan fashionable," terangnya.

Ia pun menuturkan, saat ini pasar terbesar HSR Butiq, 50% di Jabodetabek, dan sisanya 50% tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Seperti Makasaar, Riau hingga Aceh. 

Hirmah juga bilang, saat ini HSR masih memiliki satu outlet. Namun, ia berharap ke depan bisnisnya ini bisa lebih maju dan bisa menambah outlet yang baru. 

“Saya berharap agar HSR dapat lebih dikenal di seluruh Indonesia. Selain itu dapat terus melakukan fashion show tunggal. Tapi, dalam waktu dekat produk HSR Butiq akan hadir di Sarinah Mall. Doakan lancar ya," harap Hirmah.

Lebih lanjut, Hirmah pun membocorkan sedikit tips dalam mengelola bisnis fashionnya ini. Apa ya?

"Pokoknya berusaha terus semampu kita, optimis dan selalu bekerja keras untuk menggapai mimpi,” tutupnya.

Nah Beauty, semoga kisah Hirmah dalam membangun HSR Butik ini menginspirasimu, ya!