Menu

Makin Terdepan! Jadi 'Ratu Penguasa' UMKM, Wanita Dominasi Bisnis dengan Antusiasme Tinggi Menopang Perekonomian Indonesia

07 Maret 2023 19:38 WIB

Tina Talisa, selaku Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Investasi/BKPM RI. (Instagram/@tina_talisa)

HerStory, Jakarta —

Beauty, perkembangan UMKM di Indonesia terus menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Bahkan, berdasarkan data dari Kemenkop UMKM perempuan memiliki andil besar dalam perkembangan perekonomian Indonesia dari bisnis yang dirintisnya.

Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar dari 65 juta UMKM di Indonesia dijalankan oleh perempuan. Melihat fenomena ini Tina Talisa, selaku Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Investasi/BKPM RI memandang positif hal ini.

Pasalnya, semakin banyak UMKM yang berdiri, maka lapangan kerja juga semakin tersedia luas. Hal ini mampu menjadi solusi dari tingginya angka penduduk yang mencari kerja di saat ini.

“UMKM menciptakan lapangan kerja banyak. Pertumbuhan angka kerja tinggi umkm yang menyediakan lapangan kerja paling banyak umkm,” ungkapnya, dalam konferensi pers ‘Sambut Hari Perempuan Sedunia: Tokopedia bersama Pemerintah Lindungi dan Berdayakan Perempuan Pegiat Usaha dengan NIB’ di Jakarta Selatan, Senin (6/3/2023).

Ia setuju bahwa UMKM menjadi salah satu penopang terbesar perekonomian Indonesia. Di balik ini, perempuan memiliki andil besar sebab menjadi pelaku usaha yang mendominasi bidang ini.

“Perempuanlah yang menopang perekonomian Indonesia,” ungkapnya.

Melihat perkembangan UMKM yang semakin marak, Kemenves RI/BKPM mendorong setiap pelaku usaha untuk memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) agar bisnisnya berjalan lebih aman dengan adanya perlindungan dari negara. 

Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk menarik minat pelaku UMKM untuk segera membuat NIB adalah dengan melakukan sosialisasi secara langsung di penjuru Indonesia.

Lagi-lagi, Tina menemukan hal unik di perjalanannya memberikan edukasi. Rupanya, perempuan memiliki antusiasme yang tinggi terkait bisnis, gak melulu soal NIB semata.

“Meski beda daerah, antusiasme perempuan itu selalu luar biasa. Perempuan sangat tinggi keingintahuannya apalagi mengenai materi di luar NIB, misal cara mengurus merek,” terangnya.

Tentunya ini menjadi sebuah angin segar di dunia perkembangan bisnis Indonesia. Dengan semangat dari perempuan bisa menggerakkan roda perekonomian yang lebih baik ke depannya.

Meski begitu, Tina kembali menegaskan tentang pentingnya sebuah NIB. Ia menganalogikan sebuah perkembangan bisnis menjadi tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor.

NIB merupakan bagian hulu atau kepala yang mana bagian lain gak akan berjalan jika bagian terdepan belum dipenuhi, yaitu NIB. Pasalnya semua izin surat-menyurat hingga perbankan membutuhkan NIB.

“NIB adalah kepala dan akan berdampak di belakangnya perlu apa saja. Semua butuh NIB,” ungkapnya.

“Misal, saya punya usaha kerupuk dan saya ingin ngurus sertifikat halal. Mau berusaha sekuat apapun lewat gak bakal berhasil kalau gak punya NIB. Ngurus BPOM gak bisa kalau gak ada NIB,” tandasnya.

Dengan adanya NIB, kata Tina, tentunya pelaku bisnis mendapatkan akses untuk mengurus segala hal yang dapat meningkatkan kredibilitas bisnis.

"Di saat yang sama ini merupakan langkah untuk memperbesar bisnis dan memperluas jangkauan pasar," pungkasnya.

Artikel Pilihan