Menu

Beauty Sering Diem Aja Pas Lagi Ada Masalah? Silent Treatment Ternyata Bisa Bikin Depresi

05 Januari 2021 20:15 WIB

Ilustrasi sepasang suami istri. (Pinterest/Edited By HerStory)

HerStory, Purwokerto —

Hidup emang enggak selamanya berjalan mulus ya Beauty. Terkadang beberapa konflik dan masalah harus kita hadapi. Enggak jarang juga kita menghadapi suatu pertengkaran, terlebih dengan pasangan atau orang terdekat. Bertengkar memang salah satu proses yang ada dalam sebuah hubungan, enggak semuanya berjalan lancar. Tapi, pernah enggak sih Beauty justru enggak mau ngomong atau sengaja mendiamkan pasangan? Biasanya kita berharap pasangan peka ya sama perasaan kita.

Mendiamkan pasangan atau orang terdekat pas lagi ada masalah disebut dengan silent treatment. Selain biar peka, biasanya kita melakukannya karena merasakan emosi yang sudah sangat besar tetapi saking malasnya sampai enggak ingin mengungkapkannya. Kita kadang berpikir kalau diam menjadi pilihan yang terbaik daripada kita ngomong dan bikin masalah semakin membesar.

Silent treatment ini beda ya dengan menunda pembicaraan. Enggak jarang juga kita menunda pembicaraan karena emosi yang udah terlalu besar dan susah untuk dikendalikan. Akhirnya, kita dan pasangan sepakat untuk membicarakannya di lain waktu. Silent treatment ini biasanya hanya dilakukan tanpa persetujuan salah satu pihak. Bisa dibilang tindakan ini bukti keegoisan seseorang.

Karena enggak ada pembahasan, akhirnya peluang untuk saling bertukar pikiran, berkompromi, dan memahami satu sama lain menjadi tertutup. Bahayanya, kalau silent treatment diteruskan, lama kelamaan bisa membuat hubungan menjadi semakin renggang dan akhirnya berpisah. Silent treatment ini juga termasuk salah satu bentuk kekerasan emosional lho. Parahnya lagi, sebagian orang menggunakan cara ini untuk mengontrol seseorang biar. Sebagai pihak yang menerima silent treatment, tentunya kita akan merasa sangat tertekan dan hanya bisa menebak-nebak. Akhirnya ketika ia kembali, kita cuma bisa menuruti apa yang diinginkan dan menjadi lebih patuh.

Cara ini juga biasa digunakan buat orang yang ingin lari dari tanggung jawab dan enggak mau mengakui kesalahannya. Dengan menghilang dan kembali lagi, ia akan berpikir masalah akan reda dengan sendirinya. Silent treatment juga bisa dipakai sebagai boomerang untuk membalikkan kesalahan yang dulu pernah dilakukan dan Beauty pantas untuk menerimanya. Ternyata cara ini sangat rentan disalahgunakan ya.

Akibat dari silent treatment ini juga enggak main-main lho. Kita akan ngerasa hubungan udah toxic dan bikin kita merasa enggak dicintai, enggak penting, dan enggak dihargai. Kita juga akan merasa kebingungan dan enggak tahu harus bersikap seperti apa. Kalau terjadi secara terus menerus, silent treatment bisa mengganggu kesehatan mental lho. Cara ini ternyata juga bisa bikin seseorang mengalami depresi dan gangguan kecemasan.

Karena itu, kalau Beauty sudah merasa pasangan sering melakukan silent treatment, Beauty bisa mengkomunikasikannya dulu. Ajak dia berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan komunikasi yang baik. Beauty dan pasangan juga bisa berusaha saling terbuka tentang perasaan dan belajar menyampaikannya dengan baik. Emosi negatif enggak baik kalau dipendam terus menerus. Tapi, kalau Beauty udah melakukannya dan enggak berhasil, jangan ragu untuk mengambil konseling kepada psikolog.