Menu

Mengajarkan Anak Dua Bahasa Dapat Menyebabkan Speech Delay, Mitos atau Fakta?

06 Januari 2021 15:10 WIB

ilustrasi kedekatan ibu dengan anaknya (pinterest/edited by herstory)

HerStory, Bogor —

Saat ini banyak orang tua yang menerapkan dua bahasa dalam membesarkan anak. Selain menggunakan Bahasa Indonesia, biasanya Bahasa Inggris menjadi pilihan untuk digunakan pada kehidupan sehari-hari. Namun, sampai saat ini masih ada orang tua yang memiliki keraguan dan akhirnya hanya mengajarkan satu bahasa saja. Pasalnya, banyak informasi bertebaran bahwa anak akan mengalami speech delay saat diajarkan lebih dari satu bahasa. 

Menanggapi isu tersebut, salah seorang psikolog mengungkapkan bahwa hal itu adalah mitos. Ia menjelaskan bahwa ketika anak-anak dipaparkan dengan lebih dari satu bahasa, maka akan terjadi peleburan dari bahasa-bahasa yang digunakan atau biasa disebut sebagai code mixing

Tak hanya itu, ada salah satu teori yang menyatakan bahwa di dalam otak manusia terdapat program 'language acquisition device' atau biasa disebut LAD. Program tersebut memungkinkan anak untuk menganalisis dan memahami aturan dasar dari bahasa yang mereka dengar.

Perlu diketahui, bahwa anak yang diajarkan dua bahasa sekaligus, ia tak akan mengalami kebingungan apalagi speech delay. Mereka akan mampu menguasai kedua bahasa tersebut dengan cepat sama dengan anak yang hanya diajarkan satu bahasa. 

Apabila kamu menerapkan dua bahasa dalam kehidupan sehari-hari dan si kecil mengalami speech delay, dapat dipastikan bahwa hal itu terjadi karena faktor lain, seperti adanya masalah pada mulut, kurang mendapat stimulasi, ataupun masalah neurologis. Jika kamu sudah melihat ada tanda-tanda bahwa si kecil mengalami speech delay, segera konsultasikan dengan ahlinya ya moms!