Menu

Suarakan Kekecewaan Mendalam, Cinta Laura Teteskan Air Mata Prihatin dengan Isu Kekerasan Seksual di Indonesia: Kita Masih Victim Blaming...

16 Maret 2023 17:55 WIB

Cinta Laura Kiehl. (Instagram/claurakiehl)

HerStory, Jakarta —

Beauty, Cinta Laura merupakan selebriti Tanah Air yang aktif menyuarakan pandangan soal isu sosial seperti kesetaraan gender dan kekerasan seksual.

Hari ini, Kamis (16/3/2023), ia meluapkan kekecewaan mendalam soal kebiasaan masyarakat Indonesia yang kerap menyalahkan korban kekerasan seksual atau victim blaming.

Hal ini berawal dari hasil pengamatan yang dilakukannya. Rupanya Cinta Laura menemukan bahwa masih banyak orang yang gak peduli akan isu ini dan hanya menganggap masalah kekerasan seksual hanyalah sebuah teori tanpa ada realisasi.

“Aku merasa kekecewaan yang besar. Mungkin ini (isu kekerasan seksual) kedengaran gak menarik karena hanya teori dan eksekusinya mana. Gimana mau ada eksekusi tapi kalau kalian gak peduli,” ungkapnya sambil meneteskan air mata saat menjadi pembicara dalam kampanye Stand Up di Stasiun BNI City, Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Ia merasa bahwa masyarakat Indonesia cenderung suka menyalahkan korban atas kekerasan seksual yang menimpanya. Padahal, ia menegaskan bahwa kekerasan seksual terjadi bukan karena pakaian, tingkat edukasi, kondisi ekonomi, ataupun kondisi lingkungan.

“Kita masih victim blaming (menyalahkan korban). Kita menyalahkan korban salah. Banyak pelecehan seksual yang terjadi bukan karena pakaian dan hanya di malam hari,” ungkapnya.

Cinta Laura dengan tegas menyatakan bahwa kekerasan seksual dapat terjadi kepada siapapun. Oleh karena itu, kesadaran akan isu ini sudah seharusnya dipupuk oleh tiap orang, baik perempuan maupun laki-laki.

“Perubahannya mulai dari edukasi. Bukan hanya anak anak di sekolah. Tapi untuk kita semua baik yang memiliki posisi. Semua orang perlu di-training mengenai isu ini,” tegasnya.

Ia menyesalkan bahwa masih banyak korban yang dipersekusi oleh lingkungan sekitar padahal ia merupakan pihak yang paling dirugikan dalam kasus kekerasan seksual. Ini merupakan dampak dari kebiasaan masyarakat yang terus menyalahkan korban terus menerus.

“Korban akan terus merasa disalahkan tidak dilindungi dan gak ada yang support. Pelecehan dan kekerasan bukan hanya masalah orang miskin dan kurang edukasi. Ini terjadi kepada kita semua. Orang kaya pintar dan privilege. Semuanya bisa mengalami pelecehan seksual,” terang Cinta.

Bahkan, Cinta bertanya pada seorang penumpang komuter KAI yang mana pernah mengalami pelecehan seksual. Alih-alih mendapatkan perlindungan, sang korban malah dicemooh dan dikatakan berlebihan.

“Ia bercerita, ’Saya pernah mengalami pelecehan tapi bukannya dibantu tapi malah dibilang lebay bahkan ditertawakan.’ Itu namanya victim blaming,” ungkap Cinta Laura.

Lalu, bagaimana cara korban merasa aman dan nyaman jika lingkungan ikut merampas keadilan?

Melihat pentingnya isu ini untuk disuarakan, Cinta Laura mengambil peran dalam kampanye Stand Up Lawan: Lawan Pelecehan Seksual di Transportasi Umum.

Kampanye yang diinisiasi oleh L’Oreal Paris dan JakLingko ini berupaya untuk menanamkan kesadaran bahwa masalah ini nyata dan menjadi tanggung jawab bersama untuk memberantasnya.

Artikel Pilihan