Menu

Gak Perlu Takut dan Bingung Beauty! Lawan Pelecehan Seksual dengan Metode 5D, Apa Saja?

16 Maret 2023 19:40 WIB

Konferensi Pers kampanye Stand Up Lawan: Lawan Pelecehan Seksual di Transportasi Umum (Noorma/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, pelecehan seksual merupakan perbuatan yang menimbulkan kerugian, baik fisik maupun mental, kepada korban. Ini merupakan masalah bersama yang harus dilawan dengan kebersamaan pula. Itu yang 

Oleh karena itu, organisasi masyarakat dan sosial Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND) aktif memberikan edukasi soal bagaimana cara menghadapi kekerasan seksual. Kali ini DEMAND bekerja sama dengan L’Oreal dalam kampanye Stand Up: Lawan Pelecehan Seksual di Transportasi Umum.

Kampanye ini juga diinisiasi bersama PT JakLingko Indonesia, PT KAI (Persero), PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), PT LRT Jakarta, PT MRT Jakarta, dan PT Transjakarta. Dengan begitu, kesadaran masyarakat mengenai pelecehan seksual di transportasi umum semakin tajam dan berani untuk melawannya.

Saat ditemui oleh HerStory, Kamis (16/3/2023), Nova Auliady, selaku Co-director DEMAND menjelaskan bahwa 5D merupakan metode yang bisa dilakukan oleh saksi pelecehan seksual untuk menolong korban. Ia mengatakan kelimanya aman untuk dilakukan.

“Lima metode yang aman untuk teman teman mengintervensi saat melihat pelecehan. Kadang saat kita melihat pelecehan kita gak tahu mau ngapain, takut, dan bingung. Jadi kita kasih lima pilihan apa yang ingin dilakukan,” ungkapnya.

Lalu apa saja metode 5D itu? Yuk, simak selengkapnya di halaman berikut ini, Beauty.

1. Dialihkan

Metode pertama yang dapat kamu lakukan adalah mengalihkan perhatian pelaku. Kamu bisa memberikan kode bahwa ada orang yang menyaksikan perbuatannya. 

Pelecehan seksual bisa dialihkan dengan cara kamu menjatuhkan sesuatu ke dekat korban. Saat ada pengalihan, maka diharapkan pelaku gak akan melanjutkan aksinya. 

2. Ditegur

Selain itu, kamu bisa menggunakan metode ditegur yang mana langsung mengatakan bahwa perbuatan pelaku termasuk sebagai pelecehan. Dengan begitu pelaku dan korban akan sadar dan aksi pelecehannya terhenti.

3. Ditenangkan

Gak hanya fokus ke pelaku, kamu juga harus memerhatikan kondisi korban. Cobalah untuk menenangkannya karena korban baru saja mengalami pengalaman buruk.

Hal yang harus dilakukan adalah percaya cerita korban. Ini merupakan salah satu langkah yang dapat membantu korban untuk berani melapor.

4. Dilaporkan

Jangan ragu untuk mencari bantuan jika menyaksikan aksi pelecehan seksual. Kamu bisa mencari otoritas keamanan di lokasi kejadian untuk membantu mengamankan pelaku.

5. Didikumentasikan

Ketika kamu gak bisa melakukan intervensi langsung, saksi bisa membantu korban dengan mendokumentasikan kejadian. Tapi, ingat bahwa dokumentasi tersebut sepenuhnya milik korban.

Jangan langsung mengunggah dan memviralkan kejadian pelecehan seksual yang tanpa seizin korban. Biarkan korban yang menentukan apa yang harus dilakukan terhadap hasil dokumentasi tersebut.