Menu

Iis Dahlia Joget dengan Pakaian Seksi Tuai Kritik, Sang Biduan Disebut Makin Kayak Anak Kecil! Simak Yuk Dugaan Faktor yang Mempengaruhi!

20 Maret 2023 21:20 WIB

Iis Dahlia (Instagram/isdadahlia)

HerStory, Jakarta —

Hingga kini, unggahan Iis Dahlia sukses menyita perhatian netter. Dalam unggahannya itu, ia tampak tengah berjoget di depan kamera dengan mengenakan crop top dan celana jins ketat.

Hal tersebut lantas menjadi perhatian, apalagi usia Iis Dahlia sudah menginjak 50 tahun. Namun, melalui capton unggahannya, Iis Dahlia menuliskan, kalau orang pasti akan membahas usianya. Ibunda Devano Danendra ini juga tak menyangkal kalau dirinya sudah tak lagi muda.

"Happy sunday. Pasti ntar ada yang komentar 'woii udah tua' hehehee emang udah tua yang bilang muda siapa?" tulis Iis Dahlia dalam caption unggahannya beberapa waktu lalu dilansir pada Senin (20/3/2023).

Dalam video tersebut, Iis Dahlia tampak berjoget lagu India dengan perut terlihat karena crop top yang dikenakannya. Sementara pada bawahan ia menggunakan jeans dan membiarkan rambutnya terurai.

Video tersebut lantas viral dan diunggah kembali oleh akun @insta_julid. Pada kolom komentar, warganet menuliskan tingkah Iis Dahlia yang kembali seperti anak-anak. Menurut beberapa warganet Iis Dahlia sedang berada di fase dewasa yang ingin seperti anak-anak ABG.

“Umur segitu emang tingkahnya lagi aneh-anehnya,” tulis salah seorang warganet.

“Usia lagi lucu-lucunya balik ke balita,” komentar warganet lainnya.

“Kenapa ya artis-artis yang udah hampir kepala lima pake pakaian mini melebihi anak-anak ABG supaya dibilang apa coba,” sahut warganet lainnya.

“Biarin napa umur segitu emang lagi lucu-lucunya,” komentar warganet lainnya.

Pada beberapa orang dewasa memang seringkali sikapnya disebut seperti anak-anak kembali. Namun, sebenarnya apa sih alasan orang dewasa kembali bertingkah seperti anak-anak?

Melansir laman Psych Central, pada dasarnya orang dewasa yang bersikap kembali seperti anak-anak terjadi karena adanya dorongan beberapa faktor. Dorongan tersebut yang membuat orang dewasa ini kembali bersikap layaknya anak-anak. Berikut beberapa faktor yang mendorong orang dewasa bertindak seperti anak-anak kembali.

1. Adanya gangguan kepribadian

Gangguan kepribadian bisa menjadi penyebab orang dewasa berperilaku seperti anak-anak. Gangguan kepribadian ini bisa membuat perilaku seseorang menjadi menyimpang dari usianya. Beberapa gangguan tersebut di antaranya narsistik, paranoid, dependen, antisosial, borderline, dan lainnya.

2. Pengaruh obat-obatan

Para pecandu obat-obatan biasanya akan bertindak seperti anak-anak di usianya yang sudah dewasa. Hal ini karena kecanduan obat tersebut membuat mereka sulit untuk berpikir rasional.

3. Taktik pengalihan

Orang dewasa bertindak seperti anak-anak kembali juga bisa sebagai pengalihan. Mereka biasanya ingin orang lain tak terfokus pada suatu hal. Oleh sebab itu, mereka bertindak seperti anak-anak agar fokus seseorang teralihkan.

4. Regresi atau pertahanan diri

Orang dewasa yang bertindak layaknya anak-anak juga bisa menjadi bentuk regresi atau mempertahankan dirinya. Biasanya, ini dilakukan untuk menghindari tanggung jawabnya.

5. Meminta perhatian

Perhatian juga menjadi alasan orang dewasa bertindak seperti anak-anak. Hal ini karena saat dewasa, perhatian orang lain untuk dirinya semakin berkurang. Oleh karena itu, mereka akan bertindak seperti anak-anak untuk mendapat perhatian orang lain.

6. Rasa malu

Untuk menutupi rasa malu yang dilakukannya, orang dewasa biasanya akan bertindak seperti anak-anak. Hal ini juga terjadi pada rasa malu akibat peristiwa traumatis yang dialaminya.

7. Rasa bersalah

Adanya perasaan bersalah juga membuat seseorang memilih bertindak seperti anak-anak saat dewasa. Sebab tak ingin disalahkan dan tanggung jawab, mereka biasanya akan bertindak layaknya anak-anak.

8. Rasa takut

Rasa takut mendorong seseorang untuk bertindak layaknya anak-anak di usianya yang dewasa.  Rasa takut ini disembunyikan dengan perilaku seperti anak-anak tersebut.

9. Manipulasi

Perilaku seperti anak-anak yang dilakukan orang dewasa juga bisa sebagai bentuk manipulatif. Mereka bertindak agar orang lain melakukan hal yang diinginkannya. Oleh sebab itu, mereka bertindak seperti anak-anak.