Menu

Pakar Ungkap Kesadaran Masyarakat Akan Pentingnya Kesehatan Gigi Masih Rendah, Ternyata Gegara 3 Faktor Ini, Apa Ya?

21 Maret 2023 08:30 WIB

Para narasumber di acara konferensi pers World Oral Health Day (WOHD) 2023: Gigi Kuat untuk Senyum Indonesia”, di Jakarta, Senin (20/3/2023). (Nailul Iffah)

HerStory, Jakarta —

Moms, saat ini kepedulian akan kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih terbilang abai. Bayak di antara kita yang beranggapan, ke dokter gigi bisa memakan banyak biaya.

Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, M.Kes., selaku Anggota Dewan Pakar PB PDGI yang terlibat dalam diskusi World Oral Health Day menjelaskan, secara garis besar ada tiga tantangan yang dihadapi Indonesia, yaitu faktor biaya, persebaran dokter gigi yang masih belum merata, serta jumlah dokter gigi di Indonesia yang masih terbatas.

"Saat ini jumlah dokter gigi hanya berkisar 40 ribu orang, jika menggunakan rasio 1:3.000, dibutuhkan sekitar 90 ribu dokter gigi untuk melayani 270 juta penduduk Indonesia," tutur  drg. Tri Erri, saat acara konferensi pers  World Oral Health Day 2023, di Jakarta, Senin (20/3/2023).

Ditambahkan oleh drg. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp.Pros, selaku Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) berbagi pandangan, lulusan dokter gigi rata-rata per tahun adalah 4.000 orang, dan sejak 2022 mereka melakukan program internship ke berbagai wilayah di Indonesia selama enam bulan.

Selain itu, pemerintah juga membuka kesempatan bagi pembukaan Program Studi/FakultasKedokteran Gigi baru guna meningkatkan jumlah lulusan dokter gigi yang dapat memenuhi rasio kebutuhan dokter gigi di masyarakat.


Menanggapi hasil diskusi tentang tantangan dari segi biaya, Dr. drg. Julita Hendrartini, M.Kes., AAK, selaku Ketua Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) turut menyampaikan, masih banyak mispersepsi bahwa konsultasi ke dokter gigi itu mahal.

"Padahal, Pemerintah telah memperluas akses bagi peserta JKN untuk mendapatkan perawatan gigi dan mulut gratis terbatas di fasilitas kesehatan. Edukasi dan sosialiasi tentang hal ini harus terus dilakukan," jelasnya.

Tahukan Moms, kita dipermudah dalam mendapatkan informasi seputar kesehatan gigi dan mulut lewat teledentistry. Di mana teledentistry dapat menjawab tantangan ini melalui edukasi promotif preventif dengan akses yang lebih luas.

Jika dari sesi teledentistry ditemukan permasalahan gigi mulut yang harus ditindaklanjuti, maka pasien bisa dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat pertama atau RSGM. Bahkan kita bisa menggunakan jalur JKN agar pembiayaannya bisa gratis, Moms.

Moms, semua orang berhak memiliki akses konsultasi dan perawatan kesehatan gigi yang berkualitas di manapun kita berada.

Untuk lebih jelasnya, Moms bisa memanfaatkan teledentistry gratis “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” melalui WhatsApp: 0878-8876-8880 atau QR code di kemasan Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang.

Sejak 2020, layanan ini telah melibatkan 168 PDGI cabang dan 28 Fakultas Kedokteran Gigi hingga menjangkau 89.000 masyarakat. Semoga informasi di atas bermafaat ya, Moms.