Menu

Takeda Usung 4 Konsep Tingkatkan Kesehatan Demi Cegah Stunting di Indonesia, Seperti Apa?

24 Maret 2023 10:33 WIB

Takeda dan PKJS UI Tingkatkan Kesadaran Tentang Peran Penting Perempuan. (Nailul Iffah/ HerStory)

HerStory, Jakarta —

Memperingati Hari Perempuan Internasional, Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS UI) (bagian dari Center for Strategic and Global Studies, School of Strategic and Global Studies, Universitas Indonesia) yang didukung oleh Takeda mengadakan talkshow dengan tema “Kepemimpinan Perempuan dalam Kesehatan Masyarakat” (Women’s Leadership in Public Health).

Acara yang berlangsung di Rizt Carlton Hotel Mega Kuningan ini dihadiri oleh tokoh perempuan untuk membahas pentingnya peran perempuan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Badan Pusat Statistik telah menetapkan beberapa indikator kesehatan untuk mengukur kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. Beberapa di antaranya adalah gizi buruk yang dapat menyebabkan stunting, tingkat kematian ibu dan kematian bayi.

Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (2021), tercatat prevalensi stunting balita di Indonesia sebesar 24,4%, angka tersebut masih jauh lebih tinggi dari batas toleransi WHO, yaitu 20% untuk stunting.

Takeda mengakui peran penting perempuan dalam mendorong percepatan peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia dan berbagai negara di dunia.

“Di Takeda kami memahami bahwa kesehatan dan kesejahteraan masyarakat terikat erat dengan akses mereka terhadap nutrisi dan masyarakat sekitar di mereka tinggal dan bekerja” kata Ramona Sequeira, President Global Portfolio Division, Takeda.

Melihat situasi tersebut, Takeda ingin mengembangkan solusinya untuk memberikan dampak positif.

“Penting bagi kami untuk bekerja sama dengan mitra-mitra lokal untuk mempelajari apa yang dibutuhkan masyarakat untuk mengembangkan solusi inovatif yang akan memberikan dampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan masyakat luas," tambah Ramona.

Di tahun 2022, Takeda meluncurkan 4 program Corporate Social Responsibility global di seluruh dunia. Adapun, 3 di antaranya menyertakan Indonesia sebagai salah satu wilayah program.

Program tersebut adalah program 5 tahun untuk memastikan perkembangan kognitif anak dengan menghentikan keracunan timbal.

Kemudian program 4 tahun untuk memenuhi kebutuhan kesehatan reproduksi perempuan dan anak perempuan dengan meningkatkan akses terhadap perawatan berkelanjutan yang berfokus pada perempuan.

Dan program 4 tahun yang bertujuan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan yang disebut 'Perempuan di Pusat'.

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah

Artikel Pilihan