Menu

BKKBN Ungkap Prevalensi Stunting di Sumatera Selatan Berhasil Turun Signifikan

31 Maret 2023 15:05 WIB

Peresmian Klinik Fertilitas Pertama di Papua oleh BKKBN. (BKKBN/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkaokan, angka prevalensi stunting di Provinsi Sumatera Selatan pada 2021 turun signifikan.

Hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, prevalensi stunting di Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Selatan turun dari 24,8% menjadi 18,6%. 

Angka ini lebih rendah dari prevalensi nasional sebesar 21,6%. Terdapat 16 Kab/Kota di Provinsi Sumatera Selatan yang mengalami penurunan prevalensi stunting. Namun, kabupaten Banyuasin masih mengalami kenaikan prevalensi stunting dari 22% menjadi 24,8%.

"Terimakasih Sumatera Selatan karena prevalensi stunting turun signifikan secara nasional, saya memberi apresiasi," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, dalam keterngan tertulis, diterima HerStory, Jumat (31/3/2023). 

Kendati demikian ada empat kabupaten yang perlu intervensi khusus terkait kehamilan di usia remaja, terutama di daerah pelosok. Empat kab/kota yang angka prevalensi stuntingnya masih di atas rata-rata nasional, yaitu Muara Enim sebesar 22,8%, Musi Rawas 25,4%, Bantuasin 24,8 Ogan Illir sebesar 24,9%.

“Beberapa kabupaten dan kota perlu usaha dalam menurunkan kawin usia muda seperti di Musi Rawas Utara. Tadi kalau kita hitung perseribunya masih ada 73 orang yang hamil dan melahirkan di usia 15 sampai 19 tahun, semakin ke pelosok semakin kawin usia muda. Ini mungkin perlu intervensi lebih khusus, begitu juga yang jumlah anaknya terlalu banyak di Empat Lawang, Oku, Musi dan Banyuasin ini perlu perhatian kita bersama. Anggaran KB-nya sudah disiapkan," ujar Hasto.

Dalam kesempatan sama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, dalam upaya penurunan stunting, banyak inovasi yang dilakukan.

"Seluruh kekuatan mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrim, jadi dijatah bupati menanggung berapa, wakil bupati berapa, ASN, TNI Polri, Kapolres juga sudah dapat perintah dari Pak Kasat dan Kapolri untuk ikut menanggung, selesai itu stunting. Musi rawas Utara yang melaksanakan program keroyokan termasuk mengaktifkan KUA. Mudah-mudahan di provinsi Sumatera Selatan ini tidak ada lagi masalah remaja kawin bahwa umur, karena salah satu pemicu stunting itu adalah anak-anak sudah dijadikan manten sebelum waktunya," tutur Menko PMK.

Sementara itu, Pemprov Sumatera Selatan menyatakan akan mendorong seluruh Kabupaten dan Kota juga bisa berinovasi dalam upaya penurunan stunting. 

Salah satunya dengan mengatensikan semua stakeholder terkait intervensi spesifik terhadap 1000 hari pertama kelahiran. 

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani