Beauty, gak bisa dipungkiri bahwa belanja online sudah menjadi bagian yang erat dalam kehidupan. Meski begitu, apakah artinya belanja online akan menggantikan belanja langsung ke toko atau offline?

Menanggapi hal ini, sebagai pelaku usaha fesyen yang mengembangkan bisnis secara online dan offline, brand Ria Miranda merasa bahwa dua hal ini sejalan dan memiliki pasarnya masing-masing.

Yaya Wulandari selaku Chief Commercial Officer Ria Miranda mengatakan bahwa ekspansi bisnis offline merupakan salah satu bagian dari rencana brand modest fashion ini. Ia menjelaskan bahwa ada konsumen yang ingin merasakan sensasi melihat langsung produk sebelum memutuskan untuk membelinya.

“Offline masih menjadi planning yang efektif untuk ekspansi. Cust pengen marasakan bahannya dulu, mencoba, dan lainnya,” ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (31/3/2023).

Meski begitu, ia gak memungkiri bahwa antusiasme pembeli lewat online juga tinggi. Apalagi sejak pandemi sekitar 3 tahun lalu sudah membentuk kebiasaan baru yang serba digital.

“Kontribusi online 30 sampai 40 persen. Kebiasaan untuk transaksi online sudah terbentuk sejak pandemi dan potensi offline dan online masih ada,” tandasnya.

Menyambut lebaran Idul Fitri, Ria Miranda meluncurkan koleksi Raya bertemakan ‘Sangsata’. Ini merupakan koleksi terinspirasi dari budaya minang, seperti songket, rempah masakan Padang, serta ukiran rumah gadang.

“Nama yang terinspirasi dari benang emas yang dulunya dipakai oleh pengrajin songket di ranah Minang. Koleksi kali ini menggambarkan Ranah Minang yang mana euforia lebaran yang identik dengan pulang kampung,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa tahun ini Ria Miranda mengeluarkan koleksi yang ceria dan hangat untuk merayakan kembali Idul Fitri. Ada banyak pilihan produk, mulai dari top, tunic, dress, hingga sarimbit.