Menu

UNICEF Perkuat Kerja Sama dengan BKKBN untuk Percepatan Penurunan Stunting, Seperti Apa?

05 April 2023 07:30 WIB

Ilustrasi anak-anak yang memiliki masalah gizi (Shutterstock/Gary Yam)

HerStory, Jakarta —

Moms, perwakilan PBB yang berfokus pada isu anak-anak, United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyatakan komitmennya untuk berkontribusi dalam program percepatan penurunan stunting bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Hal tersebut secara resmi disampaikan oleh Country Representative UNICEF Indonesia, Maniza Zaman, saat audiensi ke Kantor Pusat BKKBN

“Saya sangat senang dan merasa terhormat atas pertemuan ini dengan Kepala BKKBN serta pimpinan BKKBN yang sangat istimewa. Saya sangat berharap untuk memberikan kontribusi kecil bersama tentu saja dengan tim yang luar biasa yang kami miliki di UNICEF,” kata Maniza, dalam keterangan tertulis diterima HerStory, Selasa (4/4/2023). 

Menurut Maniza, dalam beberapa bulan terakhir, UNICEF mengunjungi beberapa Kantor Perwakilan BKKBN di berbagai provinsi, seperti Jawa Timur, Aceh, dan Papua. 

Hal tersebut dilakukan UNICEF untuk mengetahui kondisi lapangan dan mencatat berbagai ulasan dari tiap pemangku kebijakan dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.

Maniza mengungkapkan, kerja sama antara UNICEF dengan Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN berlangsung dalam kurun waktu 2021 - 2025 terkait program PAUD dan positive parenting. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menyampaikan terima kasih kepada UNICEF atas kontribusinya dalam upaya percepatan penurunan stunting sesuai arahan Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. 

“Persoalan stunting, merupakan salah satu isu yang perlu menjadi perhatian utama. Berdasarkan hasil SSGI Tahun 2022, prevalensi stunting mencapai angka 21,6 persen. Artinya, masih perlu dilakukan berbagai program kemitraan dalam rangka menekan prevalensi angka stunting hingga 14 persen di tahun 2024,” tutur Hasto. 

Hasto menambahkan, dalam percepatan penurunan stunting terdapat lima pilar strategi yang dilakukan. Di antaranya terkait peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan para pemangku kebijakan. 

“Lalu ada juga peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensistif. Selanjutnya peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu keluarga, dan masyarakat; serta penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi,” ungkap Hasto. 

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani

Artikel Pilihan