Menu

Soimah Geram Diperlakukan Oknum Pegawai Pajak Kayak Koruptor: Memang Kewajiban Kita, Tapi...

06 April 2023 16:00 WIB

Momen Soimah unboxing souvenir pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono (Instagram/showimah)

HerStory, Jakarta —

Belakangan ini masyarakat Indonesia geram dengan sikap mantan pejabat Pajak, Rafael Alun yang diduga melakukan pencucian uang. Hal ini memantik warganet mengungkit bayar pajak yang dilakukan setiap tahunnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh beberapa publik figur, salah satunya adalah Soimah. Ia mengaku geram dengan sejumlah oknum pajak yang memperlakukannya bak koruptor.

Padahal, pesinden tersebut sama sekali tidak pernah absen membayar maupun melaporkan pajaknya. Wanita asal Pati, Jawa Tengah, ini mengaku berulang kali didatangi oleh oknum pegawai pajak yang semena-mena terhadap dirinya.

"Memang kewajiban kita bayar (pajak), bayar, lapor pajak, lapor. Kan honor dari TV atau kerja dari iklan di manapun kan pasti udah pasti potong pajak... Tapi, perlakukanlah dengan baik. Jadi saya itu merasa diperlakukan seperti bajing*n, seperti koruptor," kata Soimah, mengutip podcast Blakasuta, Kamis (6/4/2023).

Berdasarkan penuturannya, ternyata Soimah mulai tidak diperlukan dengan baik sejak 2015 silam.

Pada saat itu, ada oknum pegawai pajak yang mendatangi rumahnya tanpa permisi dan mencurigai wanita 42 tahun itu melakukan pencucian uang hanya karena dirinya sudah mulai sukses.

Terlebih, pada saat itu Soimah sering membantu saudara-saudaranya dengan dana yang tidak sedikit. Hal ini pun dipertanyakan hingga mereka meminta bukti transaksi.

"Waktu itu saya awal-awal sukses itu, kalau saya banyak uang, ya tugas saya yang pertama adalah membahagiakan keluarga, membantu keluargaku. Dimintai nota, mas. Jadi (pegawai pajak) nggak percaya, 'masa ngebantu saudara besarnya segini'? Lha, ya terserah aku, kan?" sambungnya.

Tak hanya itu, Soimah juga pernah dicurigai menurunkan harga sebuah rumah hanya karena bernilai ratusan juta saja.

"Saya beli rumah harganya Rp430 juta. Kita ke notaris, nggak deal dari perpajakan karena nggak percaya, 'oh, rumah di situ harganya Rp650 juta'. Lho, aku beli kan Rp430 juta, jadi dikira saya menurunkan harga padahal persetujuannya ada. notanya ada. 'Nggak mungkin, masa Soimah beli rumah Rp430 juta?" kisah Soimah geram.

Hingga pada Maret 2023 kemarin, Soimah dikirimi pesan dengan kalimat yang tidak menyenangkan seolah para pegawai pajak sedang mengejar-ngejar maling. Atas perlakuan oknum pegawai pajak yang seenaknya sendiri tersebut, Soimah mengaku sangat kecewa dan geram.

Share Artikel:

Oleh: Sri Handari

Artikel Pilihan